Harga Tiket Pesawat Penyumbang Terbesar Inflasi Februari 2021 di Manado

Oleh: Ronald Ginting

Exposenews.id, Manado – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara (Sulut) mencatat perkembangan harga berbagai komoditas pada Februari 2021 secara umum mengalami peningkatan. Imbasnya Kota Manado mengalami inflasi 0,04 persen atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen dari 106,37 pada Januari 2021 menjadi 106,41 di bulan Februari 2021. 

Dari pencapaian itu, maka perkembangan inflasi Kota Manado secara tahun kalender sampai dengan Februari 2021 mencapai 0,61 persen. Sedangkan inflasi “year on year” yaitu sebesar 0,57 persen.

“Dari sebelas kelompok pengeluaran di Kota Manado, dua kelompok pengeluaran mengalami peningkatan indeks, yaitu pada kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,15 persen dan kelompok transportasi sebesar 1 persen,” kata Plt Kepala BPS Sulut, Norma Regar, hari ini.

Dijelaskan Norma bahwa tiga kelompok yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,43 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,35 persen dan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,08 persen. Sementara, kelompok yang tidak mengalami perubahan yaitu kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga, kelompok kesehatan, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya, kelompok pendidikan dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran. 

“Sumbangan inflasi untuk bulan Februari 2021 sebesar 0,0400 persen, dengan sumbangan inflasi dari kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar -0,0985 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar -0,0048 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,0000 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,0515 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,0000 persen, kelompok transportasi sebesar 0,1175 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,0000 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,0000 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,0000 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,0000 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar -0,0287 persen,” ungkap Norma saat Berita Rilis Statistik secara virtual.

Disebutkannya juga bahwa komoditas yang memberikan sumbangan/andil terbesar terhadap Inflasi Kota Manado adalah angkutan udara sebesar 0,1175 persen, rokok putih sebesar 0,0841 persen, ikan oci sebesar 0,0671 persen, tomat sebesar 0,0621 persen, rokok kretek filter sebesar 0,0543 persen, cabai rawit sebesar 0,0356 persen, daging ayam ras sebesar 0,0301 persen, cumi-cumi sebesar 0,0135 persen, sabun detergen bubuk/cair sebesar 0,0125 persen, dan pisang sebesar 0,0121 persen.

“Komoditas yang memberikan sumbangan/andil deflasi terbesar adalah ikan malalugis/sohiri sebesar 0,1263 persen, ikan cakalang/sisik sebesar 0,0896 persen, ikan selar/tude sebesar 0,0763 persen, ikan deho sebesar 0,0613 persen, ikan kembung sebesar 0,0338 persen, telur ayam ras sebesar 0,0329 persen, air kemasan sebesar 0,0290 persen, biskuit sebesar 0,0227 persen, ikan tindarung sebesar 0,0139 persen dan daun bawang sebesar 0,0128 persen,” tukasnya mengakhiri. 

(RTG)