Grup Perhotelan Accor, Kemendag dan BNI Komit Kembangkan UMKM Sulut

Oleh: Ronald Ginting

Exposenews.id, Manado – Untuk mendorong pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Kementerian Perdagangan kembali menandatangani perjanjian kerja sama dengan grup perhotelan Accor PT AAPC Indonesia, PT Bank Negara Indonesia (Persero), dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. Penandatanganan disaksikan secara langsung oleh Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga di Manado, Sulawesi Utara, pada Kamis (25/2) siang tadi.

Penandatanganan perjanjian kerja sama dilakukan Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Ida Rustini, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara, Edwin Kindangen, Pemimpin Wilayah 11 Manado PT BNI Koko Prawira Butar Butar, serta Senior Vice President PT AAPC Indonesia Adi Satria.

Dengan kerjasama ini, UMKM akan menjadi penyedia kebutuhan hotel. Selain itu, hotel secara periodik menyediakan ruang pamer di area yang strategis guna mendukung promosi produk UMKM.

“Kemendag bersinergi dengan pemerintah daerah dan pelaku usaha dalam memberikan keberpihakan kepada UMKM, mengingat UMKM adalah landasan dari perekonomian Indonesia dan sebagai penggerak sektor perdagangan,” ungkap Wamendag Jerry Sambuaga.

Diharapkan Jerry bahwa masyarakat harus semakin bangga dengan produk buatan Indonesia, karena Indonesia memiliki produk yang berkualitas dan berpotensi ekspor. Salah satu caranya yaitu menggunakan produk Indonesia.

“Menjadi kebanggaan bersama jika produk UMKM dapat menembus pasar ekspor. Ini kan sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo untuk meningkatkan ekspor nasional. Salah satunya, dengan mengindentifikasi produk potensial, terutama produk-produk UMKM,” ungkap Wamendag.

 

Senada dengan Wamendag, Ida Rustini berujar kegiatan ini sebagai tindak lanjut gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia, terutama untuk mendorong peningkatan konsumsi penggunaan produk dalam negeri, khususnya produk-produk yang dihasilkan UMKM. Sulut ialah provinsi ke-7 selain Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur, dan Jawa Barat yang sudah dilakukan kerjasama seperti hari ini.

Uniknya, Sulawesi Utara menjadi daerah pertama yang melakukan penandatanganan kerjasama.

Kemendag, ke depannya akan membentuk tim untuk mengevaluasi pelaksanaan perjanjian kerja sama setiap empat bulan sekali. Berdasarkan pelaksanaan enam kerja sama yang dilakukan sebelumnya, nilai kontrak hotel dengan UMKM mencapai Rp492,803 juta per bulan dengan jumlah seluruh kontrak selama satu tahun mencapai Rp5,9 miliar. Sementara penyaluran kredit BNI kepada UMKM senilai Rp3,37 Miliar.  

  

“Tindakan nyata kami hari ini merupakan upaya memberikan kepastian untuk memproduksi dan memasarkan produk UMKM secara berkelanjutan. Diharapkan kebutuhan hotel atas produk UMKM ke depan dapat terus ditingkatkan,” ujar Ida.

Terpisah, CEO Accor Southeast Asia, Japan, South Korea Garth Simmon mengaku senang dapat terus mendukung Pemerintah Indonesia dan para pelaku UMKM selama masa pandemi. “Kami siap untuk mempromosikan dan memanfaatkan produk UMKM yang telah dikurasi di Sulawesi Utara serta provinsi-provinsi lain sebelumnya,” ujar Garth optimis.

Terpantau, Accor turut memanfaatkan alat pemindai GeNose C19, inovasi buatan Indonesia sebagai kelanjutan komitmen demi mendukung gerakan Bangga Buatan Indonesia. Seluruh peserta turut ambil bagian dalam pemeriksaan covid-19 tersebut.

“Kami berharap Inovasi ini dapat bersinergi dengan ALLSAFE, protokol kebersihan dan higienitas dari Accor global yang dijalankan sesuai dengan peraturan pemerintah setempat serta selaras dengan pedoman protokol kesehatan pemerintah Indonesia untuk aspek Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability (CHSE),” terang Garth.

Dukungan memajukan UMKM turut disampaikan Kadisperindag Sulut Edwin Kindangen yang mewakili Gubernur Olly Dondokambey di iven siang tadi. Menurut Edwin pengembangan UMKM adalah program prioritas Pemprov Sulut. 

“Langkah strategis ini diharapkan dapat menggairahkan UMKM Sulawesi Utara,” jelas Edwin.

Selain Kemendag, Accor, dan Pemprov Sulut, BNI Wilayah Manado ikut bergabung dalam mini menggerakkan ekonomi daerah ini. Kepala Jaringan dan Jasa PT BNI Wilayah 11 Manado Ferry Sinaga mengatakan BNI berperan dalam pengembangan digitalisasi pembayaran, konsultan usaha dan penyaluran pembiayaan UMKM, serta pengembangan bisnis rintisan melalui Agen46.

BNI telah mendukung digitalisasi pembayaran ritel melalui EDC merchant, QR Code Payment, serta e–Retribusi di pasar rakyat. Digitalisasi pembayaran ini turut mendukung protokol Covid-19 yang mengurangi kontak fisik antara pembeli dan penjual.

“Sebagai dukungan BNI terhadap program pengembangan UMKM di Sulawesi Utara, pada kegiatan ini telah diserahkan KUR Ritel Sektor UMKM BNI kepada dua pelaku UMKM masing-masing sebesar Rp500 juta. Kegiatan ini merupakan bagian dari program BUMN bangkitkan UMKM, yang menitikberatkan pada pengembangan sektor UMKM di Sulawesi Utara,” tutup Ferry.

(RTG)