BNI Wilayah 11 Manado Digandeng Kemendag Kembangkan UMKM Sulut

Oleh: Ronald Ginting


Exposenews.id, Manado – Kementerian Perdagangan Republik Indonesia menggandeng grup perhotelan Accor PT AAPC Indonesia, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Wilayah 11 Manado (Suluttenggomalut), dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara mendukung program pemerintah dalam peningkatan daya saing dan penggunaan produk dalam negeri melalui pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). 

Implementasi sinergitas ini diwujudkan dengan Penandatanganan nota kesepahaman bersama tentang “Kerja Sama Pemberdayaan UMKM di Sektor Perdagangan Melalui Pemanfaatan Fasilitas Perhotelan dan Jasa Akomodasi, serta Penyediaan Layanan Perbankan”, pada Kamis (24/2) hari ini di Grand Kawanua Convention Center.

Penandatanganan nota kesepahaman bersama disaksikan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, dan dilakukan Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, Ida Rustini, Pemimpin Wilayah 11 Manado (Suluttenggomalut) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Koko Prawira Butar-Butar; Senior Vice President PT AAPC Indonesia, Adi Satria, dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara, Edwin Kindangen.

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, mengatakan kegiatan ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut nyata dari Kementerian Perdagangan dalam melaksanakan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 14 Mei 2020 telah mencanangkan gerakan nasional bangga buatan Indonesia. Terutama untuk mendorong peningkatan penggunaan produk dalam negeri khususnya produk-produk yang dihasilkan oleh UMKM.

“Ini menunjukkan dan memberikan pesan positif bahwa kemendag mendukung dan hadir bersinergi dengan Pemprov Sulut. Terlebih spesifik keberpihakan menandatangani kerjasama dengan pelaku usaha. Kita fokus di UMKM sebab UMKM itu adalah landasan perekonomian kita untuk memicu sektor perdagangan,” ungkap mantan anggota DPR RI ini.

Nota kesepahaman ini merupakan payung yang menjadi dasar untuk dibuatnya perjanjian kerjasama secara wilayah, antara PT AAPC Indonesia (Accor) dan BNI. Di mana PT AAPC Indonesia akan menjadi offtaker yang akan membeli produk-produk UMKM yang dibutuhkan dan terkurasi oleh jaringan perhotelan Accor group. Sedangkan BNI sebagai lembaga keuangan yang akan memberikan dukungan layanan perbankan, termasuk pembinaan dan peningkatan kapasitas serta permodalan bagi UMKM yang menjadi mitra Accor.

Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, Ida Rustini menjelaskan kerjasama ini mengedepankan aspek-aspek ‘kolaborasi dan sinergi’, ‘kreativitas, inovasi, dan kecepatan’, serta ‘beradaptasi dengan cara baru’ sebagai kunci yang mutlak diperlukan di era digital dalam menyelesaikan permasalahan dan tantangan yang dihadapi. Poin penting dalam nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama tersebut yaitu mencakup koordinasi antar pihak-pihak terkait pertukaran data dan informasi, serta pembinaan terhadap UMKM.

“Selain itu yakni kontrak kerja sama pengadaan barang dan atau jasa fasilitas perhotelan dan jasa akomodasi dengan pelaku UMKM yang memenuhi kriteria pihak-pihak terkait, serta fasilitas pembiayaan dan legalitas usaha kepada UMKM di sektor perdagangan yang bekerja sama dengan pihak-pihak terkait,” terangnya.

Pemimpin Wilayah 11 Manado PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), Koko Prawira Butar-Butar yang diwakili oleh Head of Networking and Services, Ferry Sinaga menjelaskan, peran BNI di era digital dalam pengembangan UMKM ialah dalam hal digitalisasi pembayaran, bertindak sebagai konsultan usaha dan penyaluran pembiayaan UMKM, dan pengembangan bisnis rintisan melalui Agen46. BNI telah mendukung digitalisasi pembayaran ritel melalui EDC merchant, QR Code Payment serta e–retribusi di pasar rakyat.

“Dengan digitalisasi pembayaran, BNI turut mendukung protokol Covid-19 yang mengurangi kontak fisik antara pembeli dan penjual,” kata Sinaga.

Sedangkan, melalui penyaluran pembiayaan KUR kepada para UMKM, diharapkan UMKM dapat memanfaatkan akses pembiayaan perbankan untuk meningkatkan kapasitas produksi, meningkatkan kualitas produk agar sesuai dengan kebutuhan pembeli, dan pada akhirnya meningkatkan omzet penjualannya. Sementara melalui Agen46, pelaku UMKM dapat mengakses layanan perbankan tanpa harus datang ke kantor cabang BNI.

“Agen46 memberikan layanan perbankan pembukaan rekening, tarik tunai dan transfer uang, hingga pembayaran pajak. Hal ini berdampak pada pemerataan edukasi keuangan serta meningkatkan jumlah UMKM yang bankable,” ujarnya.

Baca Juga: Damai Natal Menyertai Indonesia, BNI Salurkan 2.000 Paket Pangan

BNI turut menyerahkan KUR Ritel Sektor UMKM BNI kepada dua pelaku UMKM, masing-masing sebesar Rp500 juta. Penyerahan disaksikan langsung oleh Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga.

“Kegiatan ini sebagai bentuk program #BUMNbangkitkanUMKM, yang menitikberatkan pada pengembangan sektor UMKM di Sulawesi Utara,” tambahnya lagi.

Sementara, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara, Edwin Kindangen, menyambut baik dan mengapresiasi kolaborasi berbagai pihak ini dalam mendorong UMKM. “Dipertemukannya antara Accor sebagai pembeli jangka panjang dengan pedagang, khususnya UMKM, adalah stimulus yang baik, apalagi didukung dengan hadirnya BNI selaku lembaga pembiayaan,” ucap Kindangen.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menjadikan pengembangan UMKM sebagai salah satu program prioritas ekonomi daerah yang bertujuan untuk menyelaraskan struktur perekonomian daerah, mempercepat pertumbuhan ekonomi, mengurangi tingkat pengangguran, mnenurunkan tingkat kemiskinan, meningkatkan laju pergerakan sektor riil, dan memperbaiki pemerataan pendapatan masyarakat.

“Mudah-mudahan dengan penerapan protokol kesehatan yang baik di masa pandemi ini, industri perhotelan bisa tetap berjalan sehingga UMKM di Sulawesi Utara dapat terus terbantu,” ujarnya. 

Terpisah, Garth Simmons, CEO Accor Southeast Asia, Japan, South Korea, merasa terhormat dapat terus mendukung pemerintah Indonesia dan para UMKM bahkan di masa sulit ini. “Kami siap untuk mempromosikan dan memanfaatkan produk UMKM yang telah kami kurasi di Sulawesi Utara serta provinsi-provinsi lain sebelumnya yaitu di Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur dan Jawa Barat.”

Garth menambahkan bahwa Accor saat ini mengoperasikan lebih dari 120 hotel di Indonesia dan kami senantiasa berupaya  untuk menjadikan setiap properti Accor tempat yang aman bagi tamu, tim hotel dan mitra dengan memperkenalkan dan menerapkan teknologi inovatif untuk membuat perjalanan lebih efisien dan nyaman.

“Pada acara ini kami telah memanfaatkan alat skrining GeNose C19, inovasi buatan Indonesia sebagai kelanjutan komitmen kami demi mendukung gerakan #BanggaBuatanIndonesia. Kami berharap Inovasi ini merupakan sinergi yang baik dengan penerapan ALLSAFE, protokol kebersihan dan higienitas global Accor yang dijalankan bersama dengan peraturan pemerintah dan pedoman protokol kesehatan   CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environment Sustainability),” tutupnya.

(RTG)