Oleh: Ronald Ginting
Exposenews.id, Manado – Perekonomian di Amerika Serikat, Eropa, Tiongkok berangsur pulih setelah dihantam pandemi covid setahun terakhir ini. Bank Indonesia melihat kondisi tersebut akan berdampak langsung bagi negara-negara yang seringkali dijadikan sumber bahan baku, termasuk Indonesia.
Indonesia yang kaya dengan kekayaan alam di daerah-daerah diperkirakan kebagian dampak positifnya, yaitu dengan bergeraknya kegiatan ekspor.
“Contohnya Sulawesi Utara. Permintaan bahan baku produk turunan kelapa dan perikanan mendorong peningkatan ekspor kita,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara, Arbonas Hutabarat, hari ini.
Kata Arbonas, selain dua komoditi tadi, masih banyak produk-produk unggulan Sulut dari pertanian, industri pengolahan, maupun jasa komunikasi. Peningkatan belanja APBN dalam bentuk stimulus ekonomi, tambah Arbonas, juga dapat menjadi faktor pendorong.
“Walau APBD daerah kita ini turun, tapi jumlah belanja APBN kita meningkat,” sebutnya lagi.
Digitalisasi di tengah pembatasan aktivitas sosial diperkirakan juga akan meningkat sepanjang tahun ini.
“Pola belanja masyarakat sekarang ini lebih ke online dan ini mulai meningkat. Dampaknya tentu saja pola konsumsi masyarakat kembali normal,” kata dia.
Karena itu, lanjutnya, BI yakin ekonomi Indonesia dan Sulut akan pulih di 2021 ini. Bahkan ekonomi Sulut diperkirakan dapat tumbuh di antara 4 hingga 5 persen.
(RTG)