Cabai Rawit Penyumbang Inflasi Tertinggi Manado Sepanjang Januari 2021

Oleh: Ronald Ginting


Exposenews.id, Manado – Kota Manado mengalami Inflasi sebesar 0,58 persen pada Januari 2021. Dilihat dari tahun kalender, Manado mengalami inflasi sebesar 0,58 persen, sedangkan inflasi year on year berada di angka 0,49 persen.

Badan Pusat Statistik Sulawesi Utara menilai inflasi Januari 2021 dikarenakan adanya peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 105,76 pada Desember 2020 menjadi 106,37 pada Januari 2021. Dari sebelas kelompok pengeluaran di Kota Manado, lima kelompok pengeluaran mengalami peningkatan indeks, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,22 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,71 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,22 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,20 persen dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,09 persen.

“Tiga kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok transportasi sebesar 0,99 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,34 persen dan kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,24 persen. Sedangkan tiga kelompok pengeluaran yang tidak berubah adalah kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga, kelompok pendidikan, dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran,” jelas Plt Kepala BPS Sulut, Norma Regar, saat BRS virtual hari ini.

Dikatakan Norma bahwa kenaikan harga cabai rawit menjadi penyumbang inflasi terbesar di Kota Manado pada Januari 2021. Adapun besarannya yakni 0,1848 persen.

Komoditas penyumbang inflasi lainnya yaitu ikan cakalang/ikan sisik sebesar 0,0995 persen, ikan deho sebesar 0,0711 persen, ikan malalugis/sohiri sebesar 0,0706 persen, rokok putih sebesar 0,0570 persen, tomat sebesar 0,0509 persen, cumi-cumi sebesar 0,0290 persen, ikan oci sebesar 0,0290 persen, daging babi sebesar 0,0248 persen, dan ikan kembung sebesar 0,0247 persen.

“Sebaliknya, komoditas yang memberikan sumbangan/andil deflasi terbesar adalah angkutan udara sebesar 0,1179 persen. Diikuti oleh bawang merah sebesar 0,1123 persen, lemon sebesar 0,0206 persen, semangka 0,0190 persen, telur ayam ras 0,0152 persen, obat dengan resep 0,0150 persen, apel sebesar 0,0053 persen, beras 0,0050 persen, jeruk 0,0042 persen dan playstation sebesar 0,0040 persen,” tutupnya.

(RTG)