Baru Sulut Hentikan Vaksinasi AstraZeneca

Oleh: Ronald Ginting

Exposenews.id, Jakarta – Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi membenarkan Satgas Penanganan COVID-19 Sulawesi Utara (Sulut) menghentikan sementara pemberian vaksin Corona AstraZeneca. Penghentian vaksinasi dikarenakan banyaknya laporan warga soal Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) setelah disuntik vaksin AstraZeneca.

“Benar sudah ada laporan tersebut dan sejauh ini baru Sulut demikian. Daerah lain masih jalan,” sebut dr Siti Nadia Tarmizi, hari ini.

Kemenkes, kata dia, sedang mengkaji lebih jauh terkait KIPI tersebut dengan pihak-pihak terkait.

“WHO, ITAGI, dan Komnas KIPI sedang mengkaji,” tambahnya.

Diketahui, Satgas Penanganan COVID-19 Sulut melaporkan dari 3.990 warga yang menerima vaksin AstraZeneca, sekitar 990 orang melaporkan mengalami KIPI seperti demam, menggigil, nyeri badan, nyeri tulang, mual, dan muntah.

Jubir Satgas Penanganan COVID-19 Sulut Steaven Dandel mengatakan vaksin AstraZeneca disetop sementara sebagai langkah kehati-hatian.

“Dalam Emergency Use Authorization (EUA) vaksin AS, sebenarnya telah disebutkan bahwa KIPI ini adalah efek simpang (adverse effect dari vaksin AZ, yang sifatnya sangat sering terjadi very common, artinya 1 di antara 10 suntikan,” ungkap Steaven.

“Kami perlu mempersiapkan komunikasi resiko kepada masyarakat untuk dapat menerima fakta ini, supaya tidak terjadi kepanikan di masyarakat,” tambah Steaven.

Dia menyebutkan bahwa komunikasi resiko yang diambil, langkah pertamanya didahului dengan investigasi oleh Komda KIPI bersama Dinkes, Kemenkes dan WHO, sebelum dilakukan media release. Langkah ini juga perlu dilakukan untuk menyesuiakan pola dan pendekatan vaksinasi terutama yang targetnya adalah unit usaha atau institusi supaya tidak dilakukan dalam waktu yang bersamaan terhadap karyawannya.

“Tetapi bertahap, agar supaya unit usaha tidak perlu ditutup kalau ada banyak karyawan yg terdampak KIPI,” imbuhnya.

Di sisi lain, dia memastikan dosis kedua vaksinasi Sinovac tetap dijalankan. Sementara untuk vaksinasi AZ dia berharap secepatnya ada konfirmasi atau clearance dari Kemenkes dan WHO.

(RTG)