Serangan di Kolombia! Helikopter Polisi dan Pangkalan Militer Diserang

Markas Militer Kolombia Diserang

BOGOTA, Exposenews.id – Dua serangan brutal dan berdarah secara nyata mengguncang Kolombia pada hari Kamis yang kelam, 21 Agustus 2025. Peristiwa mengerikan ini dengan tragis merenggut nyawa setidaknya 14 orang tak bersalah. Selain itu, aksi teror ini secara terang-terangan melibatkan penyerangan mematikan terhadap sebuah helikopter Kepolisian Nasional Kolombia dan sebuah ledakan dahsyat dari mobil bom di dekat pangkalan udara militer yang strategis.

Pihak berwenang dengan tegas menyebut kedua insiden mengerikan ini sebagai “aksi teror” yang sangat kejam. Namun, hingga detik ini, mereka masih aktif menyelidiki apakah kedua serangan ini saling berhubungan atau merupakan bagian dari koordinasi yang sama.

Selanjutnya, Gubernur Antioquia, Andres Julian Rendon, secara gamblang memaparkan bahwa helikopter polisi tersebut dengan brutal diserang oleh drone bersenjata. Saat itu, helikopter sedang aktif mendukung operasi pemusnahan manual tanaman ilegal di wilayah tersebut. “Dua petugas berseragam kami mengalami luka-luka dalam serangan keji ini,” ujarnya dengan nada berat. Tidak hanya itu, Rendon juga membagikan sebuah video dramatis yang secara jelas memperlihatkan detik-detik helikopter tersebut jatuh dan menabrak sebuah bukit dengan keras.

Di sisi lain, Menteri Pertahanan Kolombia, Pedro Arnulfo Sanchez, dengan lantang menuding pelaku di balik serangan ini adalah Front ke-36 dari Estado Mayor Central (EMC). Kelompok ini terutama beranggotakan mantan gerilyawan FARC yang telah bubar tetapi masih aktif melakukan teror.

Sementara itu, Presiden Gustavo Petro dengan berduka menyatakan, setidaknya delapan orang tewas dan delapan lainnya mengalami luka-luka dalam serangan helikopter ini. Awalnya, Petro sempat menduga sindikat narkoba Gulf Clan terlibat karena serangan terjadi tak lama setelah penyitaan 1,5 ton kokain di wilayah Uraba, Antioquia. Namun, setelah investigasi mendalam, ia kemudian dengan tegas menegaskan bahwa pelaku sebenarnya adalah faksi EMC yang dikenal bengis.

Di tempat yang sama, Direktur Kepolisian Nasional, Carlos Fernando Triana Beltran, secara resmi menyebut peristiwa ini sebagai “aksi teroris” yang sangat biadab. “Saat ini, kami sedang aktif mengevakuasi semua korban luka dengan cepat,” tambahnya penuh semangat. Tim medis darurat dikerahkan secara maksimal untuk memberikan pertolongan pertama di lokasi kejadian yang sulit dijangkau.

Ledakan Dahsyat di Dekat Pangkalan Udara Kolombia

Pada hari yang sama dan secara nyata memperparah situasi, sebuah ledakan maha dahsyat terjadi di dekat pangkalan udara militer Marco Fidel Suarez di Kota Cali. Ledakan ini secara langsung mengguncang seluruh kota dan menimbulkan kepanikan massal. Suara ledakan yang memekakkan telinga terdengar hingga radius lima kilometer dari lokasi kejadian.

Dinas Kesehatan setempat dengan sigap melaporkan bahwa insiden mengerikan ini sedikitnya menewaskan enam orang dan melukai 50 lainnya dengan kondisi yang memprihatinkan. Korban luka segera dibawa ke berbagai rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif. Relawan dan tim palang merah bekerja tanpa henti membantu evakuasi korban.

Selanjutnya, Angkatan Udara Kolombia secara resmi menyatakan bahwa ledakan tersebut merupakan “serangan teroris” yang dilakukan dengan menggunakan mobil bermuatan bom dalam jumlah sangat besar. Para ahli bahan peledak masih memeriksa lokasi kejadian untuk mengumpulkan bukti-bukti forensik.

Wali Kota Cali, Alejandro Eder, dengan cepat mengambil tindakan. “Semua layanan darurat telah kami kerahkan secara maksimal untuk menangani korban dengan cepat dan tepat,” ujarnya dengan penuh tekad. Selain itu, untuk mempercepat proses investigasi, dia mengumumkan, “Kami menawarkan hadiah sangat besar, yakni 400 juta peso (sekitar Rp 1,6 miliar) bagi siapa pun yang dapat memberikan informasi akurat terkait pelaku keji ini.”

Saat ini, pihak kepolisian secara ketat memperketat pengamanan di semua pintu masuk dan keluar kota. Check point didirikan di setiap sudut strategis kota Cali. Meskipun demikian, identitas pelaku di balik ledakan mengerikan ini masih menjadi misteri dan aktif diselidiki.

Serangan Bersenjata yang Terus Meningkat

Perlu diketahui, ledakan di Cali ini bukanlah yang pertama terjadi. Sebelumnya, pada Juni lalu, serangkaian serangan terkoordinasi juga telah mengguncang Cali dan sejumlah kota di Cauca. Serangan-seriangan sebelumnya itu menyebabkan tujuh orang tewas dan 28 lainnya luka-luka dengan sangat menyedihkan.

Jaksa penuntut pada waktu itu secara resmi menyatakan bahwa serangan-serangan tersebut dilakukan sebagai balasan dendam atas tewasnya seorang pemimpin FARC pada 2022. Dengan demikian, pola serangan teror ini menunjukkan eskalasi kekerasan yang sangat mengkhawatirkan dan terus aktif terjadi.

Para analis keamanan nasional menyoroti meningkatnya kemampuan teknis kelompok teroris dalam menggunakan teknologi drone dan bahan peledak. Masyarakat Kolombia hidup dalam kekhawatiran yang semakin mendalam akan keselamatan mereka sehari-hari. Pemerintah pun berjanji akan mengambil langkah-langkah ekstra untuk menjamin keamanan warganya.

Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com