LAMPUNG, Exposenews.id – Dunia gempar! Tim penyelidik menemukan mayat Pandra Apriliandi (21), seorang penagih kredit koperasi, mengapung di Sungai Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Korban tewas dengan luka tusukan dalam di leher. Dugaan kuat mengarah pada pembunuhan berencana setelah pelaku menjebaknya dengan dalih menagih cicilan.
Pelaku Mengajak Korban dengan Dalih Ambil Uang Cicilan
Paman korban, Andi, menuturkan bahwa Pandra terakhir terlihat hidup saat mengunjungi rumah pelaku pada Minggu malam (27/7/2025). Kekasih Pandra sempat melakukan video call sebelum korban hilang kontak.
“Keponakan saya ini habis Maghrib mendatangi rumah nasabahnya untuk menagih cicilan,” ungkap Andi dengan suara bergetar saat tim media mewawancarainya di RS Bhayangkara Polda Lampung, Kamis (31/7/2025) malam.
Dalam video call tersebut, Pandra mengatakan bahwa pelaku mengajaknya keluar rumah untuk mengambil uang. *”Dia bilang lagi di jalan sama nasabahnya, tapi 10 menit kemudian, HP-nya sudah tidak bisa dihubungi,”* jelas Andi.
Korban Masuk Rumah, Tetapi Tidak Ada yang Melihatnya Keluar
Kekasih Pandra langsung panik setelah ponselnya mati mendadak. Ia dan keluarga segera mendatangi rumah nasabah tersebut. Tetangga sekitar menyatakan bahwa mereka melihat Pandra masuk, tetapi tidak ada yang melihatnya keluar.
“Tetangga bilang Pandra memang datang, tapi setelah itu tidak ada yang lihat dia pergi,” lanjut Andi.
Malam itu, Pandra tidak pulang. Keluarganya pun melaporkannya sebagai orang hilang ke Polsek Natar. Namun, nasib malang menimpa pemuda itu. Esok harinya, warga menemukan mayatnya mengambang di sungai dengan luka mengerikan di leher.
Tim Forensik Ungkap Kekejaman Pelaku: Leher Korban Tersayat Sampai Putus!
Dr. I Putu Swartama dari tim forensik RS Bhayangkara menjelaskan bahwa luka di leher Pandra sangat parah. “Dua sayatan tajam memotong pembuluh darah besar di kanan-kiri leher hingga tenggorokan putus. Lukanya bahkan mencapai tulang leher ketiga,” paparnya.
Temuan ini semakin menguatkan dugaan pembunuhan terencana. Pelaku diduga sengaja mengajak korban ke tempat sepi sebelum membunuhnya dengan keji.
Polisi Kejar Pelaku, Motif Diduga Karena Utang atau Dendam
Saat ini, polisi masih menyelidiki motif di balik pembunuhan ini. Beberapa kemungkinan yang muncul:
Pelaku sengaja menjebak karena tidak mampu bayar cicilan.
Ada dendam pribadi antara korban dan pelaku.
Pelaku ingin menghilangkan jejak utang dengan cara kejam.
Kapolres setempat menegaskan, “Kami akan usut tuntas. Pelaku harus bertanggung jawab.”
Keluarga Berduka dan Minta Keadilan
Keluarga Pandra hancur karena kehilangan anak mereka secara tragis. “Kami minta polisi segera tangkap pelaku. Pandra anak baik, tidak pantas dibunuh seperti ini,” ratap salah satu kerabat.
Kasus ini menjadi peringatan bagi para penagih utang agar selalu waspada. Pelaku bisa saja berpura-pura baik, tetapi berniat jahat.