Berita  

Resah Warga Pejaten: Babi Hutan Kembali Kabur dari Animal Shelter, Warga Minta Tempat Ini Ditutup!

JAKARTA, Exposenews.id – Warga RT 02/RW 08, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, kembali dibuat resah oleh keberadaan Pejaten Animal Shelter. “Bukan hewannya yang jadi masalah, tapi lokasi shelter yang nyempil terlalu dekat dengan rumah warga,” protes seorang ibu rumah tangga sambil menunjuk ke arah tembok pembatas.

Ketika tim Exposenews.id menyambangi lokasi pada Kamis (26/6/2025), terlihat bahwa gerbang utama shelter ini sebenarnya cukup jauh dari rumah warga. Letaknya tersembunyi di sisi kiri Jalan Pejaten Barat, seperti berada di dalam ceruk. Namun, bagian belakangnya justru berbatasan langsung dengan pemukiman. “Tembok setinggi dua meter dan kali itu hanya mereka pasangi kawat besi sebagai pembatas,” jelas warga setempat.

Baca Juga: Atlet Sambo Bangkalan Meninggal Usai Nonton Pertandingan Kurash,

Babi Hutan Kabur Lagi, Janji Pindah ke Bandung Ternyata Bohong?

Keresahan warga memuncak setelah dua kali babi hutan kabur dalam sebulan terakhir. Padahal, usai kaburnya babi pertama pada Sabtu (14/6/2025), pihak shelter berjanji akan memindahkan hewan tersebut ke Bandung. Namun, baru sehari setelah petugas Pemkot Jakarta Selatan memeriksa lokasi, babi kedua malah kabur lagi pada Rabu (25/6/2025) dan mengobrak-abrik rumah warga.

“Kami tanya langsung ke petugas soal babi itu,” tegas Nurdiansyah (34), Ketua RT setempat. “Katanya sudah dipindahkan ke Bandung. Tapi sehari kemudian, babinya malah berkeliaran lagi di pemukiman! Jelas ini bohong!”

Ia curiga shelter sengaja memelihara babi untuk membersihkan kotoran anjing. “Mereka sendiri mengaku punya 500-1.000 anjing di sana,” tambahnya.

Tak Hanya Babi, Anjing dan Monyet Juga Sering Kabur

Masalahnya tidak berhenti di babi hutan. Nurdiansyah mengungkapkan, anjing dan monyet juga kerap kabur dari shelter. Setiap kali kejadian, warga dan pengurus shelter langsung berkoordinasi untuk menangkap hewan-hewan tersebut.

“Syukurnya, tidak ada warga yang menyakiti hewan-hewan itu. Tapi, kejadiannya terus berulang sampai akhirnya babinya kabur lagi,” ujarnya.

kunjungi Laman AATOTO

Gonggongan Anjing dan Bau Kotoran yang Tak Tertahankan

Selain masalah hewan kabur, warga juga mengeluhkan suara gonggongan anjing yang terus menerus, terutama di malam hari. Belum lagi bau kotoran hewan yang menyengat, terbawa angin ke permukiman.

“Saat ini saja, kalau angin berhembus ke arah kita, baunya langsung terasa. Pagi-pagi mau minum kopi, malah yang tercium bau kotoran,” keluh Nurdiansyah.

Saat musim hujan, masalah semakin parah. Limbah kotoran hewan mengalir ke permukiman warga, menambah daftar keluhan yang sudah menumpuk.

Warga Menuntut Penutupan Shelter

“Kami tidak mau lagi menunggu, warga sudah sepakat minta tempat ini segera ditutup!” tegas Nurdiansyah..

Sebenarnya, tuntutan ini bukan hal baru. Sejak shelter berdiri, warga sudah kerap memprotes. “Dulu, sekitar 2010-2014, mereka sempat berjanji akan pindah ke Bogor. Tapi sampai 2019, janji itu tidak ditepati,” kenangnya.

Rapat Terakhir April 2025: Masalah Bau Tak Kunjung Teratasi

Terakhir, warga dan pengurus shelter bertemu pada April 2025. Namun, tidak ada solusi konkret yang diberikan.

“Mereka bilang sedang berusaha mengatasi masalah bau. Tapi ketika saya tanya, kapan bisa selesai? Mereka tidak bisa memberi jaminan,” ujar Nurdiansyah.

Dengan berbagai masalah yang terus berulang, warga Pejaten Barat sudah kehilangan kesabaran. Mereka menunggu tindakan nyata dari pemerintah setempat untuk menyelesaikan persoalan ini.

Sementara itu, Pejaten Animal Shelter masih berdiri, menjadi sumber keresahan warga yang tak kunjung reda.