Berita  

Bentrok di Unismuh Makassar, 2 Mahasiswa Terluka akibat Senjata Tajam dan Panah

Exposenews.id Getar ketakutan masih menyelimuti kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sulawesi Selatan. Bagaimana tidak, pada Kamis (30/10/2025) lalu, puluhan orang tidak dikenal (OTK) secara brutal menyerang sejumlah mahasiswa di dalam lingkungan kampus itu. Akibatnya, dua mahasiswa harus dilarikan ke rumah sakit dengan kondisi luka serius yang mengerikan.

Luka Mengenaskan Diterima Korban

Kedua korban, NN (22) dan MS (22), mengalami luka-luka yang sangat mengkhawatirkan. Sebagai contoh, NN yang merupakan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) harus menerima hantaman anak panah di bagian kepalanya! Sementara itu, MS dari Fakultas Pertanian menjadi korban kebuasan senjata tajam parang yang menyabet kepalanya.

Kapolsek Rappocini, Kompol Ismail, dengan tegas membenarkan peristiwa mencekam ini. Ia bahkan menyebut bahwa sekitar 20 OTK terlibat dalam penyerangan pengecut tersebut. “Kejadiannya tiba-tiba diserang OTK sekitar 20 orang, mereka (pelaku) memakai penutup muka,” ungkap Ismail saat dikonfirmasi awak media pada Jumat (31/10/2025). Selain itu, ia menegaskan bahwa penyidiknya sedang bekerja keras mengungkap kasus ini.

Kronologi Penyerangan Kampus Unismuh

Menurut penuturan Kapolsek, peristiwa berdarah ini terjadi sekitar pukul 15.30 Wita di dalam kampus. Pada saat itu, beberapa mahasiswa sedang dengan tenang membersihkan area sekitar sekretariat organisasi. “Anak-anak mahasiswa sementara rapikan pohon yang menghambat dibersihkan, tiba-tiba ada orang tidak dikenal. Sekuriti juga kaget,” jelasnya. Dengan kata lain, serangan ini benar-benar datang secara tiba-tiba dan tak terduga.

Ismail juga menyampaikan bahwa kedua korban telah melaporkan peristiwa tragis ini. Oleh karena itu, pihaknya kini aktif mengumpulkan berbagai bukti, termasuk rekaman CCTV yang diharapkan dapat mengungkap identitas para pelaku. “Saat ini kita sementara dalami dan kita kembangkan karena baru masuk laporannya kemarin. Mudahan-mudahan secepatnya bisa terungkap,” tuturnya penuh harap.

Kondisi Korban dan Pengamanan Diperketat

Kabar baiknya, kondisi kedua mahasiswa korban kini sudah berangsur-angsur pulih setelah mendapatkan perawatan medis intensif. “Kondisi korban, ada yang kena busur matanya. Kena di mata, sudah diperban. Korban satunya menurut informasi dari anggota saya yang melihat di RS, tapi sudah mulai membaik semua,” beber Ismail. Meski demikian, trauma psikologis pastinya masih menghantui mereka.

Di sisi lain, Ismail memastikan bahwa kondisi kampus saat ini sudah kembali kondusif. Sebagai langkah antisipasi, aparat kepolisian dengan sigap ditempatkan untuk berjaga dan mencegah adanya serangan susulan. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat kami bisa ungkap pelakunya. Penyidik sementara mencari barang bukti dan mengambil keterangan saksi di TKP, termasuk mengecek CCTV,” tegasnya menutup pernyataan.

Sementara itu, dari pihak kampus, Kasubdit Humas dan Protokoler Unismuh Makassar, Hadisaputra, memberikan penjelasan detail. Ia mengungkapkan bahwa para OTK memilih waktu yang sangat tepat untuk beraksi, yaitu saat kampus dalam kondisi sepi jelang pelaksanaan ibadah shalat ashar. “Insiden bermula saat pelaksanaan shalat di masjid kampus berlangsung. Sekelompok orang tidak dikenal memasuki area kampus dengan berjalan kaki,” ucap Hadi.

Lebih lanjut, Hadi menduga kuat bahwa penyerangan ini telah direncanakan dengan sangat matang. Akibatnya, pihak keamanan kampus sama sekali tidak menyadari niat jahat para pelaku. “Berdasarkan pantauan kamera CCTV, mereka tidak datang secara bergerombol maupun menggunakan kendaraan. Mereka juga masuk tanpa menunjukkan senjata tajam atau penutup muka, sehingga keberadaannya tidak langsung terpantau oleh petugas keamanan,” paparnya.

Setelah berhasil menyusup masuk, para OTK itu kemudian berkumpul di sebuah pelataran salah satu gedung dalam kampus. “Setelah berkumpul itulah diduga mereka baru menggunakan penutup muka dan mengeluarkan senjata tajam. Sasaran utama kelompok ini diduga adalah salah satu organisasi mahasiswa kampus,” jelas Hadi. Dengan demikian, modus operandi mereka menunjukkan tingkat profesionalitas yang mengkhawatirkan.

Di tengah situasi yang mencemaskan ini, pihak kampus memastikan akan memberikan dukungan penuh kepada kedua mahasiswa korban. “Unismuh Makassar akan mendampingi dan menanggung seluruh biaya pengobatan mahasiswa yang terdampak serta memberikan dukungan moril dan psikologis agar mereka dapat kembali beraktivitas akademik dengan baik,” ungkap Hadi dengan penuh komitmen.

Terakhir, Unismuh Makassar secara resmi telah meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini sesuai dengan hukum yang berlaku. “Unismuh berharap tindakan teror di lingkungan kampus disikapi secara serius. Pimpinan Unismuh berkomitmen mengawal kasus ini hingga tuntas, demi memastikan kenyamanan lingkungan belajar,” tutup Hadi dengan nada tegas. Pada akhirnya, semua pihak berharap kejadian mengerikan ini tidak terulang lagi di masa depan.

Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com

Exit mobile version