Igor Tudor Dipecat Juventus, Masa Jabatannya Berakhir Prematur

Exposenews.id – Juventus akhirnya mengambil tindakan tegas! Pada Senin (27/10/2025) sore WIB, klub berjuluk Bianconeri itu secara resmi mengumumkan keputusan monumental mereka untuk memecat Igor Tudor dari kursi pelatih kepala. Lebih dari itu, klub juga tak segan-segan memberhentikan seluruh jajaran staf kepelatihan yang setia menemani Tudor selama ini. Melalui akun Instagram resmi mereka, Juventus menyampaikan pengumuman yang mengguncang dunia sepak bola Italia ini.

Dalam pernyataan resminya, Juventus dengan jelas menyatakan, “Juventus FC mengumumkan bahwa hari ini mereka telah memberhentikan Igor Tudor dari jabatannya sebagai pelatih kepala Tim Utama Pria, beserta stafnya yang terdiri dari Ivan Javorcic, Tomislav Rogic, dan Riccardo Ragnacci.” Meski demikian, klub tetap menunjukkan kelasnya dengan mengucapkan terima kasih. “Klub berterima kasih kepada Igor Tudor dan seluruh stafnya atas profesionalisme dan dedikasi mereka selama beberapa bulan terakhir dan mendoakan yang terbaik bagi karier mereka di masa depan,” tambah pernyataan klub tersebut.

Lantas, siapa yang akan mengambil alih kekosongan kursi pelatih? Nah, untuk mengisi kekosongan ini, Juventus dengan cepat menunjuk Massimo Brambilla sebagai pelatih sementara. Sebelumnya, Brambilla sudah sangat familiar dengan denyut nadi Juventus karena ia merupakan sosok di balik kesuksesan Juventus NextGen. Kabarnya, Brambilla akan langsung diterjunkan ke medan perang; ia diprediksi akan segera memimpin latihan dan mendampingi Juventus dalam laga lanjutan Liga Italia melawan Udinese pada Kamis (30/10/2025).

Rapor Merah yang Memutus Nasib Tudor

Sekarang, mari kita tilik lebih dalam rapor merah yang menyebabkan karir Tudor harus berakhir begitu tragis. Perlu kamu ingat, Tudor baru saja mulai melatih Juventus sejak 23 Maret 2025, di mana ia mengambil alih tampuk kepemimpinan dari Thiago Motta di akhir musim lalu. Awalnya, banyak fans yang berharap Tudor bisa membawa angin segar, namun kenyataannya musim ini justru berubah menjadi mimpi buruk.

Selama periode singkatnya, Igor Tudor tercatat telah mengawal Juventus dalam 11 pertandingan penting, yang terdiri dari 8 laga di Liga Italia dan 3 laga di Liga Champions. Akan tetapi, alih-alih mencetak kemenangan gemilang, yang terjadi justru sebaliknya. Juventus malah mengalami rangkaian hasil yang sangat buruk dan membuat frustrasi para pendukungnya. Bahkan, yang lebih mencengangkan, Bianconeri harus melalui 8 laga terakhir di semua ajang tanpa sekaligus merasakan aroma kemenangan!

Derita 8 Laga Tanpa Kemenangan yang Jadi Final Noda

Puncak dari bencana ini adalah tiga kekalahan beruntun yang sangat memalukan. Pertama, Juventus ditundukkan oleh Como 1907 dengan skor 2-0. Kemudian, mereka kembali tumbang di tangan raksasa Eropa, Real Madrid, dengan skor tipis 1-0. Kekalahan beruntun ini akhirnya dipungkasi dengan kekalahan lagi dari Lazio, juga dengan skor 1-0. Sebelum masa kelam ini, statistik Juventus pada 5 laga sebelumnya sebenarnya juga tidak lebih baik karena semuanya berakhir dengan hasil imbang yang sia-sia.

Akibat dari rentetan performa yang sangat di bawah ekspektasi ini, Juventus kini terlempar jauh di papan tengah klasemen Liga Italia. Klub kebanggaan kota Turin ini harus rela tercecer di peringkat 8 dengan hanya mengumpulkan 12 poin. Tentu saja, posisi ini sangat tidak mencerminkan ambisi dan sejarah besar klub tersebut.

Akhirnya, rentetan hasil buruk inilah yang secara langsung mengakhiri nasib Igor Tudor sebagai pelatih Juventus. Sungguh ironis, ia tercatat hanya melatih selama sekitar 7 bulan dari kontrak awalnya yang seharusnya berjalan hingga tahun 2027. Dengan demikian, berakhir sudah sebuah babak pendek yang penuh dengan drama dan kekecewaan bagi semua pihak yang terlibat.

Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com