LIMA, Exposenews.id – Dalam sebuah operasi besar-besaran yang sangat menggemparkan, Kepolisian Nasional Peru (PNP) akhirnya berhasil membekuk para pelaku penembakan keji terhadap staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima, Peru, yaitu Zetro Leonardo Purba. Tak tanggung-tanggung, lima orang tersangka berhasil diamankan dalam operasi yang digelar di kawasan San Martín de Porres pada Rabu (10/9/2025). Selanjutnya, laporan resmi polisi mengungkapkan bahwa kelima tersangka ini terdiri dari tiga warga negara Venezuela dan dua warga Kuba, yang kemudian teridentifikasi sebagai anggota jaringan kriminal paling berbahaya, Los Maleantes del Cono. Kelompok ganas ini sendiri telah lama dikenal oleh aparat karena sering meneror warga dengan aktivitas pemerasan dan pembunuhan bayaran yang terjadi di seluruh penjuru ibu kota Peru.
Identitas Pelaku Akhirnya Terkuak!
Berkat investigasi intensif yang dilakukan, polisi akhirnya berhasil mengidentifikasi satu per satu pelaku. Sebagai titik terang utama, Yaiker Antonio Echenagucia Quijada, yang berjuluk Malako, terbukti sebagai orang yang secara langsung menembakkan pistol mematikan yang merenggut nyawa Zetro. Sementara itu, Wilson Jose Soto Lopez, alias El Primo, mengaku ikut serta dalam eksekusi brutal tersebut dengan menjadi pengendara motor yang digunakan saat penyerangan. Selain itu, kendaraan bermotor yang dipakai dalam kejadian penembakan telah berhasil ditemukan oleh polisi dan hasilnya sangat cocok dengan rekaman kamera pengawas di lokasi kejadian. Tidak berhenti di situ, polisi juga menyita satu pucuk pistol merek Taurus yang masih dilengkapi dengan enam peluru aktif, yang diduga kuat merupakan senjata yang digunakan untuk menembak korban. “Senjata ini bahkan sempat diarahkan secara gegabah ke petugas ketika operasi penangkapan berlangsung,” ujar sebuah sumber kepolisian Peru, yang dikutip dari media lokal. Saat ini, Quijada dan Soto Lopez ditahan sementara selama tujuh hari untuk penyelidikan lebih mendalam mengenai peran mereka dan kemungkinan keterlibatan pihak lain.
Kronologi Penembakan di Peru
Kembali ke tragedi tersebut, insiden penembakan ini pada awalnya terjadi pada Senin (1/9/2025) malam waktu setempat di kawasan Lince, Lima. Saat itu, Zetro yang menjabat sebagai Penata Kanselerai Muda KBRI Lima tengah asyik bersepeda bersama istrinya, tidak jauh dari tempat tinggal mereka. Menurut laporan Panamericana Television yang sangat mencengangkan, korban ditembak tidak sekali, tetapi tiga kali oleh orang tak dikenal yang tiba-tiba muncul. Akibatnya, ia sempat dilarikan dengan kondisi kritis ke Klinik Javier Prado, namun sayangnya nyawanya tidak tertolong lagi, sementara istrinya secara ajaib selamat dari serangan tersebut dan kini berada di bawah perlindungan ketat kepolisian. Sebagai informasi, Zetro diketahui baru lima bulan bertugas di Lima, setelah sebelumnya ia ditempatkan di KJRI Melbourne, Australia.
Motif Misterius Masih Didalami
Di sisi lain, PNP terus menegaskan bahwa pembunuhan Zetro bukanlah kejahatan spontan, melainkan bagian dari skema kriminal yang sangat rapi dan telah direncanakan oleh kelompok tersebut. Meskipun demikian, motif spesifik dan aktor intelektual di balik peristiwa tragis ini masih terus ditelusuri tanpa henti. “Kami yakin kejahatan keji ini dipersiapkan secara matang dari beberapa titik berbeda di San Martín de Porres,” kata pihak kepolisian dengan penkeyakinan penuh. Oleh karena itu, penyelidikan masih terus berlanjut untuk mengungkap setiap detail dan dalang di balik peristiwa yang menyayat hati seluruh bangsa Indonesia ini.
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com
