Tyler Robinson, Tersangka Penembak Charlie Kirk, Akhirnya Diringkus dalam Operasi 24 Jam

Tyler Robinson, tersangka penembakan politikus Amerika Serikat (AS) Charlie Kirk

Exposenews.id – Tyler Robinson, otak di balik penembakan mengerikan yang menimpa Charlie Kirk di Utah Valley University, akhirnya berhasil pihak kepolisin amankan. Pria asli Utah ini mereka tangkap setelah melalui pencarian intensif selama 24 jam penuh. Proses penangkapan ini membuktikan kecepatan dan ketepatan aparat dalam menangani ancaman.

Dalam sebuah konferensi pers yang digelar segera setelah penangkapan, Gubernur Cox dengan tegas menyatakan bahwa insiden tragis ini tidak hanya sekadar serangan terhadap satu individu. Lebih dari itu, “Insiden ini merupakan serangan terhadap kita semua. Ini jelas merupakan serangan terhadap eksperimen Amerika. Bahkan, ini adalah serangan terhadap gagasan kita bersama. Serangan keji ini menyentuh inti paling dasar dari jati diri kita,” tegas Cox, menekankan betapa dalamnya dampak kejadian ini, seperti yang Antara laporan pada (13/9/2025).

Penyelidikan Intensif dan Laporan Mengejutkan dari Keluarga Pelaku

Selanjutnya, Gubernur Cox juga mengungkapkan sebuah informasi kunci. Salah seorang anggota keluarga Robinson yang tidak ia sebutkan namanya, secara proaktif menghubungi pihak berwajib. Anggota keluarga tersebut melaporkan adanya pengakuan atau isyarat spesifik yang sebelumnya Tyler Robinson sampaikan terkait rencananya melakukan penembakan.

“Keluarga tersebut mengingat sebuah kejadian saat mereka baru-baru ini makan malam bersama sebelum tanggal 10 September. Pada momen itu, Robinson menyebutkan bahwa Charlie Kirk akan datang ke UVU,” jelas Cox, merujuk langsung pada lokasi kejadian di Utah Valley University (UVU). Selain itu, keluarga Robinson juga mengungkapkan kebencian mendalam yang Robinson rasakan terhadap Kirk. Mereka menyebut Robinson kerap mencap Kirk sebagai sosok yang penuh kebencian dan gemar menyebarkan ujaran kebencian.

Dukungan dari Tokoh Nasional dan Kronologi Penangkapan

Tidak hanya itu, Presiden Donald Trump secara khusus memberikan apresiasi tinggi terhadap peran ayah pelaku. Trump memuji tindakan sang ayah yang telah berani mengungkap identitas dan peran putranya sendiri dalam tragedi ini. Sementara itu, Direktur FBI, Kash Patel, memastikan bahwa timnya berhasil menangkap Robinson tepat pada hari Kamis pukul 10 malam waktu setempat. Patel menegaskan bahwa proses ini berjalan lancar berkat koordinasi yang solid.

Rekaman CCTV Buktikan Kedatangan Pelaku dengan Persiapan Matang

Lebih lanjut, Gubernur Cox mengungkapkan bahwa tim penyelidik berhasil menemukan rekaman kamera pengawas yang sangat vital di kampus UVU. Rekaman tersebut secara jelas memperlihatkan kedatangan Robinson pada pagi hari tepat sebelum penembakan terjadi. Dalam rekaman, Robinson terlihat mengenakan kaus berwarna marun, celana pendek berwarna cerah, topi hitam, dan sepatu yang juga cerah—persis seperti pakaian yang ia kenakan saat pihak kepolisian menangkapnya.

Senjata dan Pesan Misterius yang Tertulis di Selongsong Peluru

Tim penyelidik juga berhasil menyita senapan aksi-grendel Mauser model 98 kaliber .36 yang mereka duga sebagai senjata yang digunakan. Yang lebih mencengangkan, mereka menemukan selongsong peluru yang telah pelaku gurat dengan tulisan-tulisan yang sangat mencurigakan dan provokatif.

Salah satu selongsong peluru yang telah tertembakkan memuat tulisan “notices, bulges, OWO, what’s this?”, sementara selongsong lainnya memuat pesan-pesan politik dan lirik lagu “Bella Ciao”. Gubernur Cox menyampaikan bahwa tulisan pada selongsong yang belum tertembakkan tersebut secara jelas mencerminkan sikap politik pelaku yang penuh provokasi dan kebencian.

Mengulik Profil Tyler Robinson: Si Jenius yang Menyimpang

Lalu, siapakah sebenarnya Tyler Robinson? Pria yang dibesarkan di Washington, Utah ini ternyata pernah meraih beasiswa kepresidenan untuk melanjutkan kuliah di Utah State University. Prestasi akademiknya yang gemilang di Pine View High School, St. George, menjadi alasannya meraih beasiswa bergengsi tersebut. Namun, menurut catatan resmi universitas, Robinson hanya bertahan selama satu semester pada tahun 2021 sebelum akhirnya memutuskan keluar.

Dalam hal politik, Robinson terdaftar sebagai pemilih non-partai dan tidak pernah menggunakan hak pilihnya dalam dua pemilu terakhir. Di media sosial, ia sering menampilkan persona dengan mengenakan sepatu Converse abu-abu dan kacamata hitam—gaya yang sangat mirip dengan penampilan tersangka dalam foto yang aparat sebarkan.

Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com