Exposenews.id – Getaran kebanggaan nasional kembali terasa berkat prestasi gemilang atlet panjat tebing muda Indonesia. Para pemanjat andalan kita tersebut sukses mempersembahkan satu medali emas dan dua medali perunggu di ajang bergengsi IFSC Youth Asian Championship Guiyang 2025 di China. Prestasi ini tidak hanya tentang logam mulia, melainkan juga sebuah pernyataan bahwa Indonesia adalah kekuatan baru yang harus diperhitungkan dalam dunia panjat tebing internasional.
Haddan Malik Si Anak Emas: Kalahkan Tuan Rumah di Final yang Mencekam
Selanjutnya, sorotan utama tentu saja tertuju pada Haddan Malik Baqmuhyibar, sang pahlawan yang mendulang emas. Dengan penampilan penuh percaya diri, Haddan berhasil menaklukkan nomor speed putra U-17. Akibatnya, dia berhasil mengibarkan bendera Merah Putih dan memperdengarkan lagu Indonesia Raya di tengah persaingan ketat atlet Asia.
Pada babak final yang menegangkan, Haddan Malik Baqmuhyibar harus berhadapan dengan atlet tuan rumah, Zhao Yicheng, yang didukung oleh puluhan ribu pendukungnya. Namun, tekanan besar itu justru tidak menggentarkan sang atlet berusia 16 tahun asal Jakarta ini. Momentum kunci pun terjadi; Zhao melakukan false start yang secara otomatis memberikan keuntungan strategis bagi Haddan. Akhirnya, dengan mental baja dan fokus tinggi, Haddan keluar sebagai juara dan menyumbangkan emas pertama untuk kontingen Indonesia. Posisi ketiga pada nomor ini kemudian diraih oleh atlet Jepang, Sota Saito, yang mencatat waktu 5,41 detik. Seluruh hasil pertandingan ini telah dirilis secara resmi dan diverifikasi oleh Federasi Panjat Tebing Dunia (IFSC), sehingga keabsahan medali ini tidak perlu diragukan lagi.
Naura Jasmine Hadirkan Kejutan: Perunggu Dirampas dari Juru Kunci Korea
Tidak hanya emas dari Haddan, tim panjat tebing Indonesia juga mendapatkan medali perunggu pertama melalui seorang atlet putri yang tak kalah hebat, yaitu Naura Jasmine Rayya. Atlet asal DKI Jakarta ini berhasil meraih perunggu pada nomor speed putri U-17. Dalam pertarungan sengit memperebutkan tempat ketiga, Naura berhasil mengalahkan wakil Korea Selatan, Ham Juyeon, dengan catatan waktu yang sangat tipis selisihnya.
Naura mencatatkan waktu yang fantastis, yakni 8,96 detik, sementara lawannya harus mengakui keunggulan dengan waktu 9,08 detik. Medali emas pada nomor ini akhirnya dibawa pulang oleh atlet China, Chunyouxuan Wang, yang menorehkan catatan waktu sangat cepat, 7,25 detik. Sementara itu, posisi runner-up atau perak ditempati oleh Natsumi Hara dari Jepang yang mencatat waktu 8,35 detik.
Robby Hilmi Tutup Perhelatan dengan Gaya: Medali Perunggu U-19 Dibawa Pulang
Selanjutnya, kabar gembira lainnya datang dari nomor speed putra U-19, di mana Indonesia kembali mendapatkan tambahan medali perunggu. Medali ini dihadiahkan oleh Antasyafi Robby Al Hilmi yang tampil perkasa. Pada partai perebutan medali perunggu, Robby berhasil mengalahkan wakil Kazakhstan, Damir Toktarov, dengan keunggulan waktu yang sangat signifikan.
Robby menorehkan catatan waktu yang sangat cepat, yaitu 5,31 detik. Sebaliknya, lawannya hanya mampu mencatatkan waktu 7,00 detik. Medali emas dan perak pada nomor ini sendiri berhasil diamankan oleh atlet Korea Selatan, Sangwon Choi. Sangwon sebenarnya diuntungkan oleh wildcard setelah lawannya dari Jepang, Haku Oishi, melakukan false start di partai penentuan.
Sebuah Peringkat yang Membanggakan: Indonesia Tunjukkan Kekuatan di Kancah Asia
Pada kejuaraan IFSC Youth Asian Championship Guiyang 2025 ini, Indonesia memberangkatkan 15 atlet pilihan yang bersaing di berbagai kategori usia. Dengan perolehan akhir satu emas dan dua perunggu, Tim Nasional Panjat Tebing Indonesia berhasil menunjukkan kekuatan, kedalaman bakat, dan potensi besar yang dimiliki atlet-atlet juniornya di level Asia. Prestasi ini adalah modal berharga menuju Olimpiade masa depan dan membuktikan bahwa Indonesia adalah ‘rumah’ bagi para pemanjat berkelas dunia.
Masa Depan Cerah Panjat Tebing Indonesia Dimulai dari Sini!
Pencapaian gemilang ini bukanlah titik akhir, melainkan sebuah loncatan awal yang kuat menuju masa depan yang lebih cerah. Prestasi Haddan, Naura, dan Robby membuktikan bahwa bibit-bibit atlet berkelas dunia telah tumbuh dengan subur di tanah air. Mereka adalah bukti nyata keseriusan pembinaan atlet muda Indonesia yang mulai menuai hasil. Dengan dukungan sistem pelatihan yang makin maju dan fasilitas yang terus ditingkatkan, bukan tidak mungkin nama-nama besar selanjutnya yang akan mengibarkan bendera Merah Putih di Olimpiade akan lahir dari generasi ini. Ini adalah awal dari sebuah era keemasan panjat tebing Indonesia!
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com