Berita  

Tragis! Dua Bocah SD di Bekasi Tewas Tenggelam Saat Ekskul Renang

BEKASI, Exposenews.id – Dunia pendidikan kembali berduka. Dua murid kelas 1 Sekolah Dasar (SD) di Babelan, Kabupaten Bekasi, KBW (7) dan FAP (6), meninggal dunia secara tragis setelah tenggelam saat mengikuti ekstrakurikuler renang perdana mereka pada Senin (11/8/2025) siang. Peristiwa ini langsung mengguncang warga setempat dan memicu pertanyaan besar: bagaimana bisa dua anak kecil kehilangan nyawa di bawah pengawasan sekolah?

Detik-Detik Mencekam Saat Ekskul Berubah Jadi Bencana

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, AKBP Agta Bhuana Putra, memaparkan kronologi lengkap kejadian tersebut. Menurutnya, kedua korban mengikuti ekskul renang usai jam belajar sekitar pukul 14.00 WIB. Lokasinya tak jauh dari sekolah, yaitu di kolam renang milik yayasan yang berada tepat di depan gedung sekolah.

“Ekskul renang hari itu adalah yang pertama kali diadakan khusus untuk murid kelas satu,” jelas Agta dalam keterangannya, Rabu (13/8/2025).

Namun, baru 30 menit aktivitas berlangsung, situasi berubah drastis. Seorang pendamping ekskul berinisial UA panik dan segera menghubungi ibu KBW. Tak hanya itu, kepala sekolah (berinisial U) juga menelepon ibu FAP, meminta keduanya segera datang ke rumah sakit.

Orangtua Kaget, Anak Mereka Sudah Tak Bernyawa

Ibu KBW tiba lebih dulu di rumah sakit. Betapa terpukulnya dia ketika pihak sekolah menyampaikan kabar buruk: putranya dan FAP telah meninggal dunia akibat tenggelam di kolam renang. Dengan perasaan hancur, ibu KBW segera menghubungi orangtua FAP, yang ternyata adalah tetangganya di Kelurahan Setia Mulya, Tarumajaya.

Tak lama kemudian, orangtua FAP pun tiba di rumah sakit. Dalam suasana duka yang mendalam, kedua jenazah akhirnya dibawa pulang ke kediaman masing-masing.

“Jenazah KBW dan FAP langsung dibawa pulang ke rumah duka oleh keluarganya,” ungkap Agta.

Pemilik Yayasan Tutup Pintu untuk Polisi!

Malam harinya, petugas gabungan dari Polres Metro Bekasi dan Polsek Babelan bergerak cepat. Mereka mendatangi sekolah dan rumah pemilik yayasan berinisial AS untuk melakukan penyelidikan awal. Namun, yang terjadi justru membuat banyak pihak geram: pemilik yayasan menolak kooperatif dan bahkan tidak mau membukakan pintu!

“Ketika petugas datang, AS sama sekali tidak mau bekerja sama. Pintu rumahnya dikunci rapat, padahal ini kasus kematian dua anak kecil,” tegas Agta.

Autopsi Ditolak, Misteri Kematian Masih Gelap

Hingga kini, keluarga korban masih menolak permintaan polisi untuk melakukan autopsi. Padahal, pemeriksaan medis itu bisa mengungkap penyebab pasti kematian kedua bocah malang tersebut.

Sementara itu, penyelidikan terus berlanjut. Polisi berencana memeriksa pemilik yayasan dan sejumlah guru terkait. Pertanyaan besar masih menggantung: Apa sebenarnya yang terjadi di kolam renang saat ekskul itu berlangsung?

Ekskul Renang Tanpa Pengawasan Ketat?

Masyarakat pun ramai berspekulasi. Banyak yang mempertanyakan sistem pengawasan selama ekskul berlangsung.

  • Berapa banyak pelatih yang mendampingi?

  • Apakah kolam renang memenuhi standar keamanan untuk anak-anak?

  • Kenapa tidak ada tindakan pencegahan saat kedua anak mulai terdistress?

Fakta bahwa ini adalah ekskul perdana semakin menambah kecurigaan bahwa persiapan dari pihak sekolah mungkin kurang matang.

Yayasan Diam, Sekolah Menanggung Duka

Hingga detik ini, pihak yayasan tetap menolak memberikan klarifikasi. Sementara itu, kesedihan pekat menyelimuti lingkungan sekolah. Rekan-rekan dan guru mengenal kedua bocah itu sebagai anak yang selalu ceria dan penuh semangat.

“Kami semua shock. Ini seharusnya bisa dicegah,” ujar seorang guru yang enggan disebutkan namanya.

Apa Langkah Selanjutnya?

Polisi menjanjikan investigasi tuntas. Namun, tanpa autopsi dan kerja sama dari yayasan, proses hukum bisa terhambat. Masyarakat pun menuntut transparansi dan keadilan untuk kedua korban.

“Kami ingin tahu kebenarannya. Anak-anak tidak boleh jadi korban kelalaian!” seru salah seorang warga.

Tragedi ini harus menjadi peringatan keras bagi semua sekolah dan penyelenggara ekskul. Keamanan dan pengawasan ketat adalah hal mutlak, terutama ketika berurusan dengan anak-anak di aktivitas berisiko seperti berenang.

Exit mobile version