Berita  

Gunung Bawang Ditutup Sementara! Ritual Adat Digelar Usai Pendaki Tewas Tersambar Petir

BENGKAYANG, Exposenews.id – Pihak berwenang langsung menutup sementara pendakian Gunung Bawang di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat setelah petir menyambar seorang pendaki asal Pontianak hingga tewas pada Sabtu (2/8/2025).

Dua jalur utama kini tertutup rapat, meliputi jalur Dusun Sengkabang, Desa Suka Bangun, Kecamatan Sungai Betung, dan jalur Dusun Madi, Kecamatan Lumar. Tokoh adat setempat, Anggu Perman, menegaskan, “Kami butuh dukungan semua pihak. Penutupan ini sifatnya sementara, tapi belum tahu sampai kapan.”

Warga Siapkan Ritual Cuci Gunung, Tradisi Misterius Usir Marabahaya

Masyarakat setempat tak hanya menutup jalur pendakian. Mereka juga bersiap menggelar ritual cuci gunung – prosesi sakral untuk membersihkan lokasi dari energi negatif sekaligus memohon keselamatan bagi tim evakuasi dan warga.

“Ritual ini bentuk penghormatan pada alam sekaligus pembersihan,” tegas Anggu. Gunung Bawang bukan sekadar tempat wisata biasa. Bagi masyarakat Dayak, kawasan ini merupakan tanah keramat tempat Jubata (dewa) pertama kali turun ke bumi.

Kematian di Gunung Picu Ketidakseimbangan Alam?

Menurut kepercayaan lokal, kematian mendadak di gunung bisa mengganggu keseimbangan alam. Karena itu, masyarakat wajib menyelenggarakan ritual khusus untuk memulihkan harmoni. Biasanya, tetua adat memimpin prosesi ini dengan doa, sesaji, dan mantra berbahasa Dayak.

Kronologi Mencekam: Petir Sambar Pendaki, Tim Evakuasi Tersesat!

Petir menyambar seorang pendaki saat mereka berkemah di Gunung Bawang. Akibatnya, satu orang tewas seketika, sementara enam lainnya mengalami luka bakar.

Tim SAR Pontianak langsung bergerak. Namun, tiga pendaki yang turun gunung untuk mencari bantuan malah tersesat di hutan! “Mereka berusaha menolong korban, tapi justru kehilangan arah,” jelas Kepala Kantor SAR Pontianak, I Made Junetra.

Pendaki yang Tersesat Akhirnya Ditemukan Selamat

Setelah pencarian intensif, tim SAR berhasil menemukan ketiga pendaki – Ali (L), Agil (L), dan Yolen (P) – pada Sabtu (3/8/2025) pagi. Mereka ditemukan dalam kondisi lemas tapi selamat sekitar 785 meter dari kaki gunung. “Kami langsung memberikan pertolongan pertama sebelum membawa mereka ke RSUD Bengkayang,” tambah Junetra.

Sementara itu, empat pendaki lain yang terjebak di lokasi kejadian berhasil dievakuasi lebih dulu oleh warga setempat. Total ada tujuh orang dalam rombongan naas itu.

Peringatan Keras untuk Pendaki: Jangan Anggap Remeh Cuaca!

Junetra menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem, terutama saat musim hujan. “Kejadian ini harus menjadi pelajaran berharga bagi semua pendaki,” tegasnya.

Aktivitas pendakian akan tetap ditutup sampai ritual cuci gunung selesai. Masyarakat berharap, setelah prosesi adat ini, Gunung Bawang akan kembali aman dan harmonis.

Exit mobile version