BANJARMASIN, Exposenews.id – Suasana mencekam menyelimuti kampus Universitas Lambung Mangkurat (ULM) ketika kobaran api tiba-tiba melahap Gedung Rektorat pada Senin (28/7/2025) sore. Kebakaran hebat yang berlangsung selama hampir tiga jam ini tidak hanya meninggalkan kerusakan fisik yang parah, tetapi juga memusnahkan ribuan dokumen penting, termasuk ijazah calon wisudawan yang seharusnya dibagikan dalam wisuda mendatang.
Dampak Kerusakan yang Tidak Terduga
Rektor ULM, Prof. Ahmad Alim Bachri, tampak lelah saat menjelaskan bahwa kobaran api terutama melahap aula tempat Biro Akademik dan Kemahasiswaan (BAK) beroperasi. “Kami kehilangan semua ijazah yang sudah dicetak untuk wisuda bulan depan. Ini benar-benar di luar perkiraan kami,” ujarnya dalam konferensi pers darurat.
Tim investigasi masih bekerja untuk menentukan penyebab pasti kebakaran, namun dugaan sementara mengarah pada arus pendek listrik di lantai dua gedung. “Api menyebar dengan cepat karena banyaknya dokumen kertas dan material kayu di gedung tua ini,” jelas Kepala Satuan Pemadam Kebakaran Kota Banjarmasin.
Solusi Darurat untuk Mahasiswa
Menyikapi situasi darurat ini, ULM segera mengambil langkah-langkah konkret:
Penerbitan surat keterangan lulus sementara yang memiliki kekuatan hukum setara ijazah
Proses pemesanan ulang kertas ijazah ke Perum Peruri yang diperkirakan memakan waktu 2 minggu
Pembentukan tim khusus untuk mempercepat pencetakan ulang dokumen
Pemindahan sementara seluruh layanan BAK ke Gedung Pascasarjana
“Kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada mahasiswa dan orang tua. Kami berjanji akan menyelesaikan semua proses ini secepat mungkin,” tegas Prof. Alim.
Reaksi Komunitas Kampus
Kejadian ini menimbulkan gelombang keprihatinan dari berbagai pihak. Banyak alumni yang secara spontan menawarkan bantuan. “Kami siap membantu adik-adik mahasiswa yang terkena dampak,” ujar Ketua Ikatan Alumni ULM, Dr. Rudi Hartono.
Beberapa fakultas juga mulai mengumpulkan data digital sebagai cadangan. “Ini menjadi pelajaran berharga bagi kami untuk meningkatkan sistem penyimpanan dokumen,” kata Dekan Fakultas Teknik, Dr. Eng. Siti Aminah.
Proses Pemulihan dan Evaluasi
Pihak kampus memperkirakan butuh waktu minimal 3 bulan untuk memperbaiki gedung rektorat. Selama masa pemulihan ini, ULM akan:
Melakukan audit menyeluruh terhadap sistem keamanan kampus
Mengembangkan sistem penyimpanan dokumen berbasis cloud
Melatih staf dalam penanganan darurat
Membentuk tim krisis untuk antisipasi kejadian serupa
Dukungan dari Pemerintah Daerah
Gubernur Kalimantan Selatan telah menjanjikan bantuan dana darurat untuk proses pemulihan. “Pendidikan adalah prioritas kami. Kami tidak akan membiarkan ULM menghadapi ini sendirian,” ujar Gubernur dalam pernyataan resminya.
Hikmah di Balik Musibah
Meski menimbulkan kerugian material yang besar, kejadian ini justru mempersatukan seluruh civitas akademika ULM. Banyak mahasiswa yang secara sukarela membantu proses pembersihan dan penyortiran dokumen yang tersisa.
“Kami belajar bahwa solidaritas lebih penting dari selembar ijazah. Tapi tentu kami tetap berharap bisa segera mendapatkan ijazah asli kami,” kata Andi, salah satu mahasiswa yang terkena dampak.