Dari Dapur ke Pasar: Ibu-Ibu Sangatta Raup Cuan Jutaan Rupiah dari Olahan Jamur Tiram!

KUTAI TIMUR, Exposenews.id — Kelompok ibu rumah tangga di Desa Pinang Raya, Kutai Timur, Kalimantan Timur, kini tak cuma sekadar menjual jamur tiram segar. Mereka berhasil naik kelas menjadi pengusaha UMKM berbasis olahan jamur yang laris manis di pasaran!

PT Pertamina EP (PEP) Sangatta Field menggelar pelatihan transformatif pada 5 Juli 2025 di Dusun Danau Raya. Kegiatan ini masuk dalam program CSR BINTANG PERTIWI yang fokus pada pertanian inovatif untuk penguatan ekonomi masyarakat.

“Kami ingin program ini jadi game changer bagi masyarakat, sekaligus mendukung Tujuan SDG 8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi,” tegas Cahyo Nugroho, Field Manager PEP Sangatta Field, saat ditemui di lokasi pelatihan.

Awalnya, anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Berseri hanya menjual jamur mentah. Namun, setelah pelatihan, mereka kini mahir mengolah jamur menjadi keripik renyah, sambal pedas, kerupuk gurih, bakso kenyal, hingga nugget crispy!

Tak hanya pelatihan, PEP Sangatta Field juga memberikan bantuan peralatan dapur seperti blender, kompor, wajan, standing pouch, dan mesin peniris minyak. “Ini benar-benar membantu produksi kami lebih efisien,” ujar Sri Subekti, Ketua KWT Berseri dengan mata berbinar.

Kini, kelompoknya sudah memiliki 11 rumah kumbung jamur tiram dan terus mendapat pendampingan dari PEP Sangatta Field, mulai dari bibit hingga pemasaran. “Kami optimis bisa tingkatkan pendapatan keluarga,” tambah Sri.

Dony Indrawan dari Pertamina Hulu Indonesia menegaskan program ini selaras dengan visi perusahaan. “UMKM olahan jamur berpotensi jadi sumber penghasilan baru,” tegasnya..

“Kunci sukses BINTANG PERTIWI ada di kolaborasi masyarakat, pemerintah, dan stakeholder,” papar Dony. “Sinergi ini yang menjamin keberlanjutannya.”

Sebagai bagian dari Zona 9 Subholding Upstream Regional 3 Kalimantan, PEP Sangatta Field terus mendorong ekonomi berbasis masyarakat. “Ini bukan sekadar CSR, tapi investasi untuk masa depan,” tegas Cahyo.