Berita  

Gawat! 30% Anak Indonesia Putus Sekolah, Begini Solusi Gus Ipul

Jakarta, Exposenews.id – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul baru saja membongkar data mengejutkan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Ternyata, angka putus sekolah pada tahun ajaran 2023/2024 melonjak drastis di semua jenjang pendidikan!

“Fakta ini harus jadi peringatan keras bagi kita semua. Angka putus sekolah tahun ini naik signifikan, dan ini masalah serius,” tegas Gus Ipul di Kantor Kemensos, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (10/7/2025).

Fakta Mengejutkan: Hanya 86,34% Anak Indonesia yang Bertahan di SMA!

Gus Ipul membeberkan, dari total anak Indonesia yang seharusnya duduk di bangku SMA atau sederajat, hanya 86,34% yang masih bersekolah. Sisanya, sebanyak 33,21%, memilih keluar dari sistem pendidikan. Bahkan lebih miris lagi, ada 730.703 siswa SMP yang lulus tapi memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikan (LTM)!

“Bayangkan, 76% keluarga mengaku anaknya putus sekolah karena terbentur masalah ekonomi. Ini bukan angka main-main!” ujar Gus Ipul dengan nada prihatin.

Kemiskinan vs Pendidikan: Siklus yang Sulit Diputus

Gus Ipul juga menyoroti fakta pahit lainnya: 64,46% anak yang lahir dari keluarga miskin akan tetap terjebak dalam kemiskinan di masa depan. Bahkan, 74,51% kepala rumah tangga miskin ekstrem hanya berpendidikan SD ke bawah.

“Kalau kita diam saja, lingkaran setan ini akan terus berputar. Anak-anak miskin sulit dapat pendidikan layak, lalu mereka tetap miskin saat dewasa. Ini harus diputus!” tegasnya.

Sekolah Rakyat: Solusi Cerdas untuk Pendidikan Merata

Merespons kondisi darurat ini, pemerintah segera meluncurkan program Sekolah Rakyat. Gus Ipul menegaskan, program ini bukan sekadar wacana, tapi langkah nyata untuk memastikan setiap anak Indonesia bisa mengenyam pendidikan.

“Ini sesuai dengan arahan Presiden. Semua pihak, terutama bupati dan walikota, harus bergerak cepat menyelesaikan masalah ini bersama-sama,” tegas Gus Ipul.

Sekolah Rakyat Siap Digulirkan Pertengahan Juli 2025!

Kabar baiknya, Sekolah Rakyat sudah di ambang peluncuran! Gus Ipul memastikan program ini bakal beroperasi pertengahan Juli 2025. Saat ini, persiapan rekrutmen guru dan murid sudah mencapai tahap akhir.

Totalnya, lebih dari 4.000 orang akan terlibat dalam program ini, termasuk:

  • 1.554 guru

  • 53 kepala sekolah

  • Tenaga kependidikan (kepala asrama, pamong, dll)

  • 600 guru agama (Islam, Kristen, dan agama lainnya)

100 Lokasi Sekolah Rakyat di Seluruh Indonesia!

Mohammad Nuh, Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, mengungkapkan bahwa program ini akan dibuka di 100 titik lokasi di seluruh Indonesia.

“Kami sudah siap! Rekrutmen murid bahkan sudah mencapai 85% dari target. Insya Allah, pertengahan Juli, tahun ajaran baru langsung dimulai,” kata Nuh penuh semangat.

Sistem Koordinasi Wilayah untuk Efektivitas Maksimal

Agar program berjalan optimal, Kementerian Sosial telah menyiapkan sistem koordinasi berbasis wilayah. Nantinya, setiap daerah akan memiliki penanggung jawab dan koordinator regional yang memastikan Sekolah Rakyat benar-benar menjangkau mereka yang membutuhkan.

Akhir Kata: Saatnya Bergerak!

Gus Ipul mengajak semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, komunitas, hingga masyarakat, untuk bersinergi memerangi putus sekolah.

“Data ini adalah cermin buat kita semua. Jangan sampai ada lagi anak Indonesia yang kehilangan masa depan hanya karena tak bisa sekolah. Sekolah Rakyat hadir untuk menjawab itu!” pungkasnya.