JAKARTA, Exposenews.id — Pemerintah baru saja mengumumkan rencana kenaikan tarif ojek online (ojol) sebesar 8-15%, dan langsung bikin heboh warganet! Banyak pengguna jasa transportasi online yang kebakaran jenggot karena khawatir pengeluaran harian mereka bakal melonjak drastis. Bayangkan, dari biasanya cuma Rp 30.000 per hari, sekarang bisa tembus Rp 40.000-50.000!
Karyawan Ngamuk: “Gue Bisa Bangkrut Nih!”
Leonardo (26), karyawan swasta asal Tangerang yang kerja di Jakarta, langsung kebakaran jenggot. Setiap hari, ia harus menempuh jarak 20 km pulang-pergi naik ojol. Kalo dihitung-hitung, dalam sebulan, ia bisa keluar hampir Rp 1 juta cuma buat ongkos!
Baca Juga: Nekat Bonceng Tiga, Dua Pemuda Babak Belurkan Ojol Hanya Karena Klakson! Polisi Buru Pelaku!
*”Pas tarif masih Rp 30.000, dikali 22 hari kerja aja udah Rp 660.000. Kalo sekarang naik jadi Rp 40.000-50.000, kantong gue bisa kering!”* keluhnya, Senin (30/6/2025).
Gara-gara kabar ini, Leonardo mulai mikir buat bawa motor pribadi ke kantor. “Transportasi umum juga nggak nyampe ke semua tempat. Akhirnya ya terpaksa pake motor sendiri, meski jauh,” tambahnya frustasi.
Ani dari Bekasi: “Nangis Aja Deh!”
Ani (25), warga Bekasi, juga merasakan dampaknya. Setiap hari, ia harus mengeluarkan uang untuk naik ojol dari stasiun KRL ke kantornya yang berjarak 7 km. Buatnya, tarif Rp 26.000 aja udah bikin kantong kempes. Apalagi kalo naik lagi?
“Ya ampun, kalo bisa nangis, gue nangis deh! Daripada bengkak, mending bawa motor sendiri. Tapi ojol juga bisa sepi nantinya,” curhatnya sambil geleng-geleng kepala.
Tina: “Awalnya Kasihan ke Driver, Sekarang Kasihan ke Diri Sendiri”
Tina (25), pegawai dengan gaji Rp 6 juta, juga ikutan pusing. Selama ini, ia selalu pilih tarif reguler biar dukung pendapatan driver. Tapi sekarang, ia terpaksa mikir dua kali.
“Awalnya nggak tega pake mode hemat, tapi kalo pemerintah terus naikin tarif, ya gue harus selamatin dompet gue dulu,” ujarnya dengan nada kesal.
Pemerintah Bilang: “Masih Dibahas!”
Di tengah ribut-ribut ini, Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Aan Suhanan, bilang kalo kajian kenaikan tarif udah selesai. Naiknya bakal beda-beda, tergantung zona:
-
Zona I: Naik 15%
-
Zona II & III: Naik 8%
“Kita masih proses, bakal panggil aplikator ojol buat bahas lebih lanjut,” jelas Aan dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR, Senayan, Jakarta.
Warga Geram: “Ini Bikin Macet Lagi!”
Yang bikin warga makin geram, kenaikan tarif ini bisa bikin mereka balik lagi ke kendaraan pribadi. Alhasil, macet di Jakarta dan sekitarnya bisa makin parah!
“Pemerintah harusnya mikir solusi transportasi umum yang lebih terjangkau, bukan malah bikin rakyat makin susah,” protes seorang netizen di Twitter.