WASHINGTON DC, Exposenews.id – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump benar-benar meledak emosinya pada Selasa (24/6/2025). Pasalnya, Israel nekat melanjutkan serangan ke Iran, padahal dia sudah mengumumkan gencatan senjata untuk kedua negara. Tanpa basa-basi, Trump langsung menegaskan bahwa gencatan senjata tetap berlaku dan memerintahkan pilot serta pesawat Israel segera kembali ke pangkalan.
Sementara itu, Iran dan Israel saling tuduh melanggar kesepakatan. Keduanya terus bertempur meski Trump sudah menetapkan penghentian pertempuran efektif pukul 4.00 GMT atau 11.00 WIB.
“Gencatan senjata masih berlaku!” tulis Trump di Truth Social, platform media sosial miliknya, seperti dikutip AFP. Dia menyampaikan pernyataan keras ini dalam perjalanan menuju Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) NATO di Den Haag, Belanda.
“ISRAEL tidak akan menyerang Iran. Semua pesawat harus berbalik arah dan pulang, sambil melakukan ‘Lambaian Pesawat’ ramah ke Iran. Tidak boleh ada korban!” tegasnya.
Sebelumnya, di pagi hari, Trump juga sempat memposting peringatan singkat di Truth Social: “ISRAEL. JANGAN JATUHKAN BOM ITU.” Meski tidak menyebut bom mana yang dimaksud, pesannya sangat jelas. “KALAU KALIAN LANJUTKAN, INI PELANGGARAN BESAR. BAWA PILOT KALIAN PULANG, SEKARANG JUGA!”
Presiden ke-47 AS itu tak segan mengkritik habis-habisan baik Iran maupun Israel. Dia menuduh kedua negara melanggar gencatan senjata yang dia umumkan Senin malam waktu AS.
“Mereka sudah bertempur terlalu lama dan terlalu keras sampai tidak sadar apa yang mereka lakukan, paham?” ujar Trump kepada awak media di Halaman Selatan Gedung Putih sebelum berangkat ke Eropa.
Dia mengakui bahwa Iran memang melanggar gencatan senjata, tapi sekaligus menambahkan, “Israel juga melakukannya. Jadi, aku tidak suka dengan mereka. Aku juga tidak senang dengan Iran, tapi aku benar-benar kecewa kalau Israel nekat menyerang pagi ini.”
“Aku harus meredam Israel,” ungkapnya frustrasi. “Baru saja kami buat kesepakatan, eh mereka malah keluar dan menjatuhkan bom dalam skala besar yang bahkan belum pernah kulihat sebelumnya.”
Ungkapan kemarahan Trump terhadap sekutu dekat AS ini terbilang langka. Bahkan, dia secara terbuka meminta Israel menghentikan serangan udaranya.
baca juga: Pakistan Kecam AS Usai Serang Iran, Padahal Baru Sebut Trump Pembawa Damai
Jika gencatan senjata ini benar-benar terwujud, ini akan menjadi kemenangan politik besar bagi Trump. Apalagi, sebelumnya dia menuai kontroversi setelah mengerahkan pesawat pengebom AS untuk menghantam tiga situs nuklir Iran pada Minggu (22/6/2025).
AS dan Israel menuding fasilitas tersebut digunakan untuk mengembangkan senjata nuklir secara diam-diam.
Analisis: Trump Berusaha Kuasai Situasi
Trump jelas ingin menunjukkan otoritasnya sebagai pemimpin AS yang bisa meredakan ketegangan. Namun, sikapnya yang keras terhadap Israel justru mengejutkan banyak pihak. Selama ini, AS selalu mendukung penuh Israel, tapi kali ini Trump terang-terangan memperingatkan mereka.
Di sisi lain, Iran juga tidak tinggal diam. Mereka terus melancarkan serangan balasan, meski gencatan senjata sudah diumumkan.
Apa Dampaknya?
Jika kedua negara benar-benar mematuhi gencatan senjata, ini bisa menjadi awal meredanya konflik. Tapi, kalau salah satu pihak tetap nekat, perang bisa semakin meluas.
Trump jelas ingin mencetak poin politik di sini. Dia ingin dikenal sebagai presiden yang berhasil meredakan perang, bukan justru memicunya.
Bagaimana menurutmu? Apakah gencatan senjata ini akan bertahan, atau hanya sekadar jeda sebelum pertempuran lebih dahsyat terjadi?