Exposenews.id – Parma akhirnya memperkenalkan Carlos Cuesta sebagai pelatih baru mereka pada Kamis (19/6/2025). Pelatih muda berusia 29 tahun ini menggantikan Cristian Chivu yang hengkang. Yang menarik, Cuesta justru lebih muda dari empat pemain andalan Parma, yaitu Milan Djuric (35), Richard Marcone (32), Hernani, dan Yordan Osorio (31).
kunjungi MPOSAKTI
“Latih Pemain Lebih Tua? Lebih Sulit Kalau Pelatihnya Dulu Rekanmu!”
Costacurta tidak ragu membagikan kisahnya saat dilatih Ancelotti di Milan pada 2001. Saat itu, Ancelotti baru berusia 42 tahun, sementara Costacurta masih aktif bermain di usia 35.
“Saya pernah mengalaminya langsung dengan Carlo Ancelotti. Awalnya agak canggung karena ia tiba-tiba jadi pelatih yang memberi instruksi, padahal sebelumnya kami sering tertawa bersama di lapangan,” kenang Costacurta, dikutip dari Tuttomercatoweb.
Menurutnya, dinamika ini akan menjadi ujian besar bagi Cuesta. Namun, Costacurta yakin, jika Cuesta bisa mengambil hati para senior, ia akan sukses memimpin Parma.
baca juga: Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia di ASEAN U23 Championship 2025, simak lengkapnya!
Dari Arsenal ke Parma: Tantangan Baru Sang Jenius Muda
Sebelum ke Parma, Carlos Cuesta menghabiskan lima tahun (2020-2025) sebagai asisten Mikel Arteta di Arsenal. Perannya di klub London Utara itu sangat krusial—ia membantu mengubah The Gunners menjadi penantang gelar Premier League.
Cuesta dikenal dengan pendekatan personalnya. Ia sering menggelar diskusi privat dengan pemain untuk meningkatkan kemampuan teknis dan pemahaman taktik. Tak heran, banyak pemain Arsenal yang memujinya sebagai “otak taktis” di balik kesuksesan Arteta.
Selain itu, Cuesta menguasai enam bahasa, termasuk Italia—bekal penting untuk beradaptasi di Serie A. Pengalamannya sebagai asisten pelatih akademi Juventus sebelum ke Arsenal juga menjadi nilai plus.
Optimisme Tinggi di Parma
Parma baru saja promosi ke Serie A musim lalu, dan manajemen percaya Cuesta adalah sosok tepat untuk membawa tim ini bersaing di level tertinggi.
“Saya siap bekerja keras. Usia bukan penghalang selama ada rasa saling menghormati,” tegas Cuesta dalam konferensi pers perdananya.
Bagaimana menurutmu? Bisakah Carlos Cuesta mengikuti jejak sukses Ancelotti? Berikan komentarmu di bawah!