SUMBAWA, Exposenews.id – Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot, tak main-main dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Ia menargetkan kenaikan 10% per tahun selama masa kepemimpinannya (2025–2029), jauh lebih ambisius dibanding target sebelumnya yang hanya 6%.
*“Kami tak mau setengah-setengah. Target 10% ini bakal kami kejar lewat intensifikasi dan ekstensifikasi sumber pendapatan,”* tegas Jarot saat berbincang dengan media, Selasa (17/6/2025).
Dari Mana Sumber Peningkatannya?
Jarot membeberkan, fokus utama bakal menyasar pajak, retribusi, pengelolaan aset daerah, serta potensi lain yang belum tergarap maksimal. Ia pun memaparkan fakta menarik: selama 2020–2024, PAD Sumbawa tumbuh rata-rata 6,78% per tahun, dari Rp1,63 triliun (2020) melesat jadi Rp2,1 triliun (2024).
“Ini bukti kita punya ruang untuk berkembang lebih cepat,” ujarnya penuh optimis.
baca juga: STY : Arab Saudi Tak Sehebat Dulu, Timnas Indonesia Makin Kuat
Visi Besar: Sumbawa Unggul, Maju, dan Sejahtera
Tak sekadar bicara angka, Jarot punya peta jalan jelas. Visi “Sumbawa Unggul, Maju, dan Sejahtera” diwujudkan lewat 5 misi kunci:
-
SDM Berkualitas:
-
Pendidikan dan kesehatan jadi prioritas. Beasiswa kedokteran dan farmasi bakal digulirkan mulai 2025, kolaborasi dengan Universitas Mataram.
-
Pembangunan rumah sakit dan puskesmas dipercepat, layanan kesehatan ditingkatkan.
-
Program pemberdayaan pemuda, perempuan, dan tenaga kerja bakal lebih masif.
-
-
Pemerintahan Digital dan Efisien:
-
Transformasi tata kelola lewat Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
-
Layanan publik bakal 100% terdigitalisasi, birokrasi dipangkas agar lebih cepat dan transparan.
-
“ASN harus profesional, disiplin, dan responsif. Keuangan daerah juga dikelola secara akuntabel,” tegas Jarot.
-
Belanja Naik, Tapi dengan Efisiensi
kunjungi MPOSAKTI
Meski belanja daerah juga meningkat (dari Rp1,6 triliun di 2020 jadi Rp2,03 triliun di 2024), Jarot memastikan penggunaannya tepat sasaran.
“Kami tak mau ada pemborosan. Setiap rupiah harus berdampak langsung untuk masyarakat,” jelasnya.
Apa Bedanya dengan Kepemimpinan Sebelumnya?
-
Target lebih tinggi: 10% vs 6% di periode sebelumnya.
-
Strategi lebih agresif: Kombinasi pajak ketat, optimalisasi aset, dan digitalisasi.
-
Fokus pada SDM: Beasiswa dan kesehatan jadi tulang punggung pembangunan.
Apa Tantangan ke Depan?
Meski optimis, Jarot mengakui butuh kerja keras. “Kami harus pastikan semua sektor bergerak simultan, dari pendapatan hingga pelayanan,” ujarnya.
Dengan langkah konkret ini, Sumbawa siap mencatatkan diri sebagai kabupaten dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di NTB. Masyarakat pun menanti realisasi janji ini dengan harapan tinggi.
“Kami yakin, dengan kolaborasi semua pihak, target 10% bukan mimpi,” pungkas Jarot penuh keyakinan.