banner 120x600

Skenario Terburuk Jika Perang Israel -Iran Terus Meluas: Dampak yang Bisa Mengguncang Dunia

Exposenews.id – Ketegangan antara Israel dan Iran belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Meski konflik antara kedua negara ini masih terbatas, seruan dari PBB dan banyak pihak agar kedua belah pihak menahan diri terus bergema. Namun, bayangkan jika seruan itu diabaikan? Apa yang terjadi jika perang justru meluas dan menarik negara-negara lain ke dalamnya?

Berikut ini beberapa skenario terburuk yang mungkin terjadi, seperti dilansir dari BBC, Sabtu (14/6/2025).

1. Amerika Serikat Terseret ke Medan Perang

Meski AS berulang kali menyangkal keterlibatan langsung, Iran yakin bahwa Amerika diam-diam mendukung Israel. Iran bisa saja membalas dengan menyerang aset-aset AS di Timur Tengah, mulai dari pangkalan militer di Irak, fasilitas diplomatik, hingga markas pasukan khusus di Teluk.

Meski kelompok proksi seperti Hamas dan Hezbollah sudah melemah, milisi bersenjata pro-Iran di Irak masih aktif. Pemerintah AS sendiri sudah mengantisipasi ancaman ini dengan menarik sebagian personelnya dan mengirim peringatan keras ke Iran.

Jika satu saja warga AS tewas—baik di Tel Aviv maupun lokasi lain—Presiden Donald Trump mungkin tidak punya pilihan selain meluncurkan serangan militer. Netanyahu dengan sengaja membangun narasi konflik, secara aktif mendesak AS untuk terlibat perang guna menghancurkan kekuasaan Teheran.

Analis militer menyatakan, hanya AS yang memiliki kemampuan untuk menghancurkan fasilitas nuklir Iran seperti di Fordow, menggunakan pesawat pembom dan bom penghancur bunker. Meski Trump berjanji tidak akan memulai “perang tanpa akhir” di Timur Tengah, tekanan dari Partai Republik yang mendukung perubahan rezim Iran bisa mempengaruhi keputusannya.

Jika AS benar-benar turun tangan, konflik ini akan meledak menjadi perang besar dengan dampak global yang menghancurkan.

2. Negara-Negara Teluk Jadi Sasaran

Jika serangan ke Israel gagal melemahkan militernya, Iran bisa mengalihkan target ke negara-negara Teluk yang dianggap mendukung Israel. Sasaran utamanya mungkin infrastruktur energi, seperti kilang minyak dan pelabuhan ekspor.

Iran pernah dituduh menyerang ladang minyak Arab Saudi pada 2019, sementara kelompok Houthi (didukung Iran) menyerang Uni Emirat Arab (UEA) pada 2022. Meski hubungan Iran dengan beberapa negara Teluk sempat membaik, banyak dari mereka masih menjadi lokasi pangkalan militer AS. Beberapa bahkan diduga membantu Israel menghadang serangan rudal Iran tahun lalu.

kunjungi laman MPOSAKTI

Begitu Teluk diserang, negara-negara di kawasan itu pasti akan meminta bantuan militer dari AS dan sekutunya. Situasi ini bisa memicu perang regional yang lebih luas, mengacaukan pasokan minyak global, dan memicu krisis ekonomi dunia.

3. Konflik Memicu Perang Regional

Jika perang Israel-Iran terus meluas, negara-negara seperti Suriah, Lebanon, dan Yordania bisa terseret. Hezbollah di Lebanon mungkin akan meningkatkan serangan ke Israel, sementara kelompok militan di Suriah bisa ikut terlibat.

Israel sendiri tidak akan tinggal diam. Mereka bisa melancarkan serangan lebih besar ke Lebanon atau bahkan Suriah untuk melumpuhkan ancaman di perbatasannya. Jika ini terjadi, jutaan warga sipil akan terjebak dalam kekacauan, memicu gelombang pengungsi besar-besaran.

4. Ancaman terhadap Stabilitas Ekonomi Global

Perang yang meluas di Timur Tengah akan langsung mengguncang pasar minyak dunia. Jika Iran menutup Selat Hormuz atau menghancurkan kilang minyak Arab Saudi, harga minyak bisa melonjak drastis. Dampaknya, inflasi global akan meroket, dan negara-negara yang bergantung pada impor energi seperti Indonesia bisa terkena imbasnya.

baca juga: Prabowo Ambil Alih Penyelesaian Sengketa 4 Pulau Aceh-Sumut, Simak Detailnya!

Selain itu, perdagangan internasional melalui Laut Merah dan Terusan Suez juga terancam terganggu.

5. Eskalasi Nuklir: Ancaman Paling Mengerikan

Skenario terburuk adalah jika konflik ini memicu penggunaan senjata nuklir. Jika salah satu pihak merasa terancam eksistensinya, mereka mungkin mempertimbangkan opsi nuklir.

Dampaknya tidak hanya menghancurkan Timur Tengah, tetapi juga memicu krisis kemanusiaan dan radiasi global. Dunia belum siap menghadapi perang nuklir, dan konsekuensinya bisa berlangsung puluhan tahun.

Kesimpulan: Perlunya Upaya Diplomasi Segera

Dari semua skenario ini, satu hal yang pasti: perang Israel-Iran tidak akan berakhir dengan pihak yang menang. Justru, yang terjadi adalah kehancuran massal, baik dari segi manusia, ekonomi, maupun stabilitas global.

Karena itu, upaya diplomasi dan tekanan internasional harus terus dilakukan. PBB, AS, dan kekuatan global lainnya harus memaksa kedua belah pihak untuk berunding sebelum semuanya terlambat. Jika tidak, dunia akan menyaksikan salah satu bencana terbesar abad ini.

Bagaimana menurutmu? Apa dampak terburuk yang mungkin terjadi jika perang ini meluas? Sampaikan pendapatmu di kolom komentar!