Tukang Cukur di Kramat Jati Serang Pelanggan Pakai Gunting Baru Sebulan Bekerja

Jakarta, Exposenews.id – Seorang tukang cukur di Kramat Jati, Jakarta Timur, nekat menyabet pelanggannya menggunakan gunting. Yang mengejutkan, pelaku ternyata baru bekerja selama satu bulan di tempat cukur tersebut.

Bambang (nama samaran), teman dekat pelaku, mengungkapkan bahwa selama ini tidak ada pelanggan yang mengeluh tentang hasil potongan rambut si tukang cukur.

“Dia asli orang Garut dan baru sebulan kerja di sini,” jelas Bambang saat kami wawancarai di lokasi kejadian, Selasa (10/6/2025).

Bambang menambahkan, petugas Polsek Kramat Jati langsung mengamankan pelaku. “Begitu kejadian berakhir, pelanggannya segera melapor ke polisi. Akhirnya pihak kepolisian menjemput si tukang cukur sore harinya,” ungkapnya.

Sore harinya, polisi menjemputnya,” tuturnya.

Hingga saat ini, keluarga pelaku di kampung halaman belum mengetahui kabar bahwa ia ditahan. “Orangtuanya belum tahu anaknya ditahan. Padahal, dia tulang punggung keluarga,” ujar Bambang prihatin.

Awal Mula Keributan yang Berujung Kekerasan

Sebelumnya, video yang memperlihatkan tukang cukur ini bertengkar dengan pelanggannya viral di media sosial. Kejadian tersebut terjadi di Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Jumat (6/6/2025) sekitar pukul 12.30 WIB.

Menurut narasi dalam video yang diunggah akun Instagram @info_jaktimbek, keributan bermula ketika pelanggan protes karena merasa hasil cukurannya kurang rapi. “Tukang cukur ini cekcok sampai berkelahi dengan pelanggan di Jalan Raya Kerja Bakti. Penyebabnya, pelanggan tidak puas dengan hasil cukuran,” tulis keterangan dalam unggahan tersebut.

“Tak hanya itu, pelanggan ternyata sempat melontarkan ancaman tidak mau membayar. Akhirnya, mereka berdua terlibat cekcok yang berujung perkelahian,” lanjut keterangan itu.

Aksi Tukang Cukur yang Berakhir dengan Luka

Dalam video yang beredar, terlihat jelas tukang cukur mengenakan topi bersitegang dengan pelanggannya. Keduanya bahkan keluar dari tempat cukur sambil terus bertengkar.

Tiba-tiba, si tukang cukur mengambil gunting dan menyabet tangan pelanggannya. Aksi tersebut membuat pelanggan langsung kabur sambil memegangi tangannya yang terluka.

Setelah kejadian, pelanggan langsung melapor ke polisi. Sementara itu, pelaku langsung diamankan oleh petugas Polsek Kramat Jati. “Dia sekarang masih diperiksa. Kami juga sedang mengumpulkan bukti-bukti lain,” jelas seorang sumber kepolisian.

Korban sendiri sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. “Lukanya tidak terlalu parah, tapi tetap butuh penanganan medis,” tambah sumber tersebut.

Video ini langsung memicu perdebatan di media sosial.  “Kalau enggak suka hasil cukurnya, bilang baik-baik saja. Jangan sampe mengancam enggak bayar,” tulis salah seorang warganet.

Namun, banyak juga yang menyayangkan tindakan tukang cukur. “Sekali lagi, kekerasan bukan solusi. Dia bisa jelasin baik-baik atau minta maaf kalau memang kurang rapi,” komentar netizen lain.

Bambang mengungkapkan bahwa pelaku sebenarnya adalah orang yang pekerja keras. “Dia ke Jakarta cari kerja buat nafkahin keluarga di Garut. Sayang banget kalau sampai karirnya hancur karena emosi sesaat,” ujarnya.

Sayangnya, pelaku kini harus berurusan dengan hukum. Jika terbukti bersalah, ia bisa dikenakan pasal penganiayaan. “Kami berharap ada jalan tengah agar kedua belah pihak bisa berdamai,” harap Bambang.

Kasus ini menjadi pelajaran bagi para pelaku usaha kecil, terutama yang berhubungan langsung dengan pelanggan. “Komunikasi yang baik bisa mencegah konflik. Kalau pelanggan komplain, dengarkan dulu, jangan langsung emosi,” saran seorang pengamat bisnis.

Selain itu, penting bagi pekerja baru untuk terus belajar menghadapi berbagai karakter pelanggan. “Pengalaman memang guru terbaik. Tapi, kalau emosi tidak dikendalikan, konsekuensinya bisa berat,” tambahnya.

Polisi masih mendalami kasus ini. Sementara itu, tempat cukur tempat pelaku bekerja tetap beroperasi seperti biasa. “Kami sudah minta pemilik salon untuk lebih memperhatikan karyawannya, terutama yang baru bekerja,” kata pihak kepolisian.

Bagi pelaku, masa depannya kini tergantung pada proses hukum. “Kami berharap dia bisa belajar dari kesalahan ini dan kedepannya lebih sabar,” pungkas Bambang.

(Sumber: Exposenews.id, Instagram @info_jaktimbek, dan keterangan saksi)