Kasus Covid-19 di Indonesia Melonjak, Wali Kota Solo Ingatkan Warga Terapkan PHBS dan Prokes

banner 120x600

SOLO, Exposenews.id – Wali Kota Solo, Respati Ardi, mengajak warganya untuk kembali disiplin menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta mematuhi protokol kesehatan (prokes). Hal ini ia sampaikan menanggapi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia belakangan ini.

Imbauan di Tengah Tren Kenaikan Kasus
Ardi menyampaikan pesannya dari Balai Kota Solo, Selasa (10/6/2025), seraya menekankan bahwa kewaspadaan harus tetap dijaga. “Intinya, jangan lengah! SOP seperti cuci tangan dan prokes harus tetap dilakukan. Kebiasaan baik ini terbukti efektif selama pandemi dulu,” ujarnya.

Meski Solo belum melaporkan kasus aktif, Ardi mengingatkan bahwa kunjungan wisatawan asing yang tinggi berpotensi membawa risiko. “Kita kan kota wisata, lalu lintas turis asing ramai. Makanya, prokes harus jadi prioritas,” tegasnya.

Belum Ada Rencana Aktifkan Ruang Karantina
Untuk saat ini, Pemkot Solo belum berencana mengaktifkan kembali ruang karantina di rumah sakit. “Belum ada rencana. Nanti kalau ada instruksi resmi dari Kemenkes, kami siap bergerak cepat,” jelas ardi.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin telah mengonfirmasi kenaikan kasus Covid-19 secara nasional. Lonjakan ini terpantau melalui sistem surveilans ILI (Influenza Like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infection) di sejumlah RS.

Meski kasus meningkat, Menkes memastikan situasi di Indonesia masih jauh lebih aman dibandingkan Singapura atau Thailand yang mengalami lonjakan signifikan. Namun, ia mengingatkan agar masyarakat tidak abai. “Jangan sampai lengah, karena virus ini masih ada,” pesannya.

Ardi pun menambahkan, selain prokes, penting juga menjaga imunitas dengan pola makan sehat dan olahraga teratur. “PHBS itu bukan cuma pakai masker, tapi juga hidup sehat biar tubuh kuat,” ucapnya.

Respons Warga Solo
Beberapa warga Solo mengaku sudah mulai kembali memakai masker di keramaian. “Lebih baik waspada daripada menyesal,” kata Andi, seorang pedagang di Pasar Gede. Sementara itu, Rina, mahasiswi UNS, mengaku rutin cuci tangan dan bawa hand sanitizer. “Dulu sudah terbiasa, sekarang tinggal diingatkan lagi,” ujarnya.

Pemerintah kota juga akan meningkatkan sosialisasi melalui media lokal dan puskesmas. “Kami akan gencarkan kampanye lagi, biar semua ingat pentingnya prokes,” tambah Ardi.

Intinya, meski belum darurat, kewaspadaan tetap kunci.  Jadi, yuk, sama-sama jaga kesehatan!