Speedboat Angkut 20 Penumpang Mati Mesin di Laut Aru Maluku, Tim SAR Berhasil Evakuasi dengan Cepat

banner 120x600

AMBON, Exposenews.id – Sebuah speedboat yang mengangkut 20 penumpang, termasuk tiga anak kecil, terombang-ambing di tengah laut Aru, Maluku, setelah mesinnya tiba-tiba mati. Kejadian ini berlangsung saat kapal sedang dalam perjalanan dari Desa Marlasi, Kecamatan Aru Utara, menuju Dobo, ibu kota Kepulauan Aru, pada Senin (9/6/2025).

Mesin Mogok di Tengah Laut, Penumpang dalam Kondisi Genting

Menurut Kepala Kantor Basarnas Ambon, Muhamad Arafah, speedboat tersebut sebenarnya sudah berangkat dari Pelabuhan Desa Marlasi pukul 05.00 WIT. Namun, di tengah perjalanan, tepatnya di perairan sekitar Pulau Ujir, mesin kapal mendadak mogok. Akibatnya, kapal pun terombang-ambing tanpa kendali.

“Speedboat itu mengalami mati mesin di dekat Pulau Ujir,” jelas Arafah saat dikonfirmasi oleh Exposenews.id.

Awalnya, ABK dan nahkoda berusaha memperbaiki mesin agar perjalanan bisa dilanjutkan. Sayangnya, upaya mereka tidak membuahkan hasil. Melihat situasi semakin membahayakan, nahkoda pun segera menghubungi tim SAR untuk meminta bantuan.

Tim SAR Bergerak Cepat, Kendala Cuaca Buruk Tak Menghalangi

Tak lama setelah menerima laporan, Tim Rescue Unit Siaga SAR Kepulauan Aru langsung bergerak bersama petugas BPBD dan warga setempat. Mereka menuju lokasi kejadian menggunakan speedboat milik BPBD Aru dan lima unit longboat.

Meskipun cuaca laut sedang tidak bersahabat—dengan ombak besar dan hujan deras—tim SAR tetap nekat menjalankan misi penyelamatan. “Operasi pencarian sempat terkendala cuaca buruk, tapi kami tidak menyerah,” ungkap Arafah.

Usaha keras tim SAR akhirnya membuahkan hasil. Pada pukul 15.26 WIT, tim SAR berhasil menemukan seluruh penumpang dalam keadaan selamat. Mereka langsung mengevakuasi sepuluh penumpang menggunakan speedboat BPBD, sementara sepuluh penumpang lainnya mereka pindahkan ke longboat untuk dibawa ke Dobo.

Sesampai di pelabuhan, tim SAR segera menyerahkan semua penumpang kepada keluarga masing-masing. Setelah memastikan semua korban aman, mereka pun menutup operasi SAR secara resmi.

Keberhasilan penyelamatan ini tidak lepas dari koordinasi solid antara tim SAR, BPBD, dan warga setempat. Meski dihadang cuaca buruk, mereka tetap bekerja cepat dan efisien, memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.

Bagi masyarakat Kepulauan Aru, kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kesiapan keselamatan saat berlayar.

Masyarakat mengharapkan pemerintah setempat lebih ketat mengawasi kondisi kapal penumpang, khususnya yang melintasi rute antarpulau.

Tim SAR Maluku menunjukkan kinerja luar biasa ketika berhasil menyelamatkan 20 nyawa. Mereka bekerja dengan cepat, berkoordinasi dengan solid, dan menunjukkan profesionalisme yang mengagumkan.