SUMENEP, Exposenews.id – Pemkab Sumenep langsung mengambil tindakan tegas menanggapi kelangkaan elpiji 3 kg yang sudah terjadi selama sebulan terakhir. Tanpa menunggu lama, mereka mengajukan permohonan darurat tambahan 30.000 tabung elpiji ke Pertamina untuk memenuhi kebutuhan warga.
Dadang Dedy Iskandar, Kepala Bidang Perekonomian dan SDA Pemkab Sumenep, membeberkan bahwa pihaknya sudah mengantisipasi lonjakan kebutuhan sejak seminggu sebelum Idul Adha. “Kuota tambahan ini sifatnya bakultatif, khusus untuk mengcover kebutuhan saat puncak hari raya dan libur panjang,” jelas Dadang saat ditemui Minggu (8/6/2025).
Ia menambahkan, “Kami sudah memprediksi kenaikan permintaan jelang Idul Adha. Syukurnya, realisasi tambahan kuota ini sudah mulai berjalan tepat sebelum hari H.”
Begitu kuota disetujui, Pertamina langsung mengambil alih proses distribusi. Mereka mengatur penyaluran dari agen ke sub-agen secara ketat untuk memastikan stok benar-benar sampai ke tangan masyarakat.
Tak hanya mengandalkan Pertamina, Pemkab Sumenep juga turun tangan memantau proses ini. “Kami terus koordinasi dengan Pertamina. Alhamdulillah distribusi tambahan ini berjalan sesuai rencana,” tegas Dadang.
baca juga: BAHLIL KABUR DARI MASSA! Menteri ESDM Hindari Demonstran Raja Ampat Lewat Pintu Belakang Bandara
Agar distribusi merata, Pemkab mengeluarkan imbauan keras ke semua pangkalan elpiji. “Kami minta tolong, prioritaskan warga yang benar-benar butuh. Jangan sampai ada yang numpuk stok untuk dijual ke toko,” tegas Dadang.
Masalah ini sebenarnya bukan kali pertama terjadi. Menurut analisis Pemkab, penyebab utamanya adalah:
-
Lonjakan permintaan saat hari besar
-
Distribusi yang belum merata
-
Aksi oknum yang menimbun stok
Banyak ibu-ibu yang akhirnya terpaksa kembali ke cara tradisional. “Ada yang pakai kayu bakar atau kompor minyak, padahal lebih ribet dan boros,” ujar seorang warga.
Pemkab berencana membuat pemetaan kebutuhan per kecamatan. “Dengan data akurat, kami bisa antisipasi kelangkaan sejak dini,” jelas Dadang.
Siti (42), ibu rumah tangga di Sumenep mengaku lega. “Alhamdulillah ada tambahan kuota. Semoga stoknya cukup sampai lebaran,” harapnya.
Langkah cepat Pemkab patut diapresiasi. Dengan kombinasi tambahan kuota, pengawasan ketat, dan imbauan tegas, mereka berhasil menstabilkan pasokan. Kini tinggal menunggu komitmen bersama untuk mencegah penimbunan.
Bagaimana dengan daerahmu?
Pernah alami kelangkaan elpiji juga? Yuk share pengalamanmu di kolom komentar!