Exposenews.id – Siti Fadia Silva Ramadhanti membuktikan diri sebagai atlet tangguh dengan menjalani double role di Indonesia Open 2025. Ia tak hanya menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang bermain di dua sektor, tapi juga menunjukkan mental baja usai kekalahan di ganda campuran.
Bangkit dalam Hitungan Jam
Fadia tidak larut dalam penyeselan setelah ia dan Dejan Ferdinansyah takluk di babak awal ganda campuran pada Rabu (5/6/2025) pagi. “Aku enggak butuh waktu lama untuk move on. Kami sudah paham peran masing-masing, jadi adaptasinya cepat,” ujar Fadia dengan santai usai laga.
Hanya berselang beberapa jam, ia langsung switch mode ke ganda putri bersama Lanny Tria Mayasari. Kali ini, hasilnya jauh berbeda: kemenangan! Fadia/Lanny sukses mengalahkan lawan dengan memanfaatkan kondisi lapangan, terutama arah angin. “Angin hari ini cukup membantu. Kami bisa baca arahnya dan manfaatkan untuk poin-poin krusial,” cerita Fadia.
baca juga: Komang Ayu Akui Masalah Mental Jadi Penyebab Kekalahan, PBSI Belum Sediakan Psikolog
Tekanan di Gim Penentu
Meski sempat unggul, Fadia/Lanny nyaris kehilangan momentum saat lawan menyamakan kedudukan 19-19 di gim ketiga. Namun, instruksi pelatih Karel Mainaky membuat mereka kembali percaya diri. “Pelatih bilang, ‘Main nekat aja!’ Akhirnya kami go all out di poin-poin akhir,” ungkap Fadia sambil tertawa.
Kemenangan ini mengantarkan mereka ke babak berikutnya, di mana tantangan lebih berat menanti: Pearly Tan/Thinaah Muralitharan dari Malaysia. Ini bakal jadi pertemuan ketiga Fadia/Lanny dengan duo Malaysia tersebut, setelah sebelumnya kalah di Thailand Open 2025.
Fokus dan Komunikasi Jadi Kunci
Fadia menyadari, untuk membalikkan tren kekalahan, ia dan Lanny harus memperbaiki dua hal utama. “Pertama, kurangi unforced error. Kedua, tingkatkan fokus dan komunikasi. Kemarin sempat ada miskoordinasi, besok harus lebih solid,” tegasnya.
Dengan semangat revenge, Fadia optimistis bisa memberikan kejutan. Apalagi, dukungan home crowd di Istora Senayan bakal menjadi fuel tambahan. “Main di depan fans Indonesia itu selalu bikin semangat. Kami akan berjuang sampai titik darah penghabisan!” tandasnya penuh keyakinan.
Analisis Singkat: Mengapa Fadia Layak Diapresiasi?
Expertise (Keahlian): Kemampuan Fadia beradaptasi di dua sektor dalam waktu singkat membuktikan kelasnya sebagai atlet top.
Experience (Pengalaman): Jam terbang tinggi di turnamen besar membuatnya tak mudah grogi di situasi kritis.
Authoritativeness (Otoritas): Ucapannya di media selalu tegas dan terukur, menunjukkan kedewasaan.
Trustworthiness (Keterpercayaan): Konsistensi performa dan sikap profesionalnya menjadikannya role model atlet muda.
Yang Bisa Ditunggu di Laga Selanjutnya
Taktik: Fadia/Lanny kemungkinan akan mengandalkan fast drive dan net play untuk mengacaukan ritme Pearly/Thinaah.
Mental: Dukungan penonton bisa menjadi game-changer di momen-momen genting.
Catatan Rekor: Jika menang, ini akan jadi kemenangan pertama Fadia/Lanny atas pasangan Malaysia tersebut.
Jangan lewatkan aksi Fadia/Lanny besok siang! Siapa tahu, sejarah baru akan tercipta di Istora!