Covid-19 Kembali Terdeteksi di Indonesia, Kemenkes Tegaskan Tidak Ada Kasus Kematian

JAKARTA, Exposenews.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI kembali angkat bicara soal temuan kasus COVID-19 di Tanah Air. Kabar baiknya, meski ada 7 kasus baru terdeteksi pada 25-31 Mei 2025, tidak ada satupun pasien yang meninggal dunia.

“Dalam sepekan terakhir, kami menemukan 7 kasus positif. Tapi tenang saja, sampai hari ini nol kematian!” tegas Aji Muhawarman, Kepala Biro Komunikasi Kemenkes, saat diwawancarai Exposenews.id, Selasa (3/6/2025).

Menurut data terbaru, tingkat positivity rate Indonesia masih aman, yakni 2,05%. Artinya, dari 100 orang yang dites, cuma 2 yang positif. “Angka ini jauh di bawah batas aman WHO yang 5%,” tambah Aji.

Hotspot Baru: Banten, Jakarta, & Jatim Paling Tinggi

Laporan Kemenkes minggu ke-19 tahun 2025 menunjukkan, Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Timur jadi penyumbang kasus tertinggi. Tapi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin cepat menenangkan publik.

“Kami pantau terus puluhan RS dan puskesmas.

Alasannya? “Indonesia bukan hub transit seperti Singapura atau Thailand. Jadi penyebarannya lebih terkendali,” paparnya.

Waspada covid-19! Kemenkes Kirim Surat Edaran Darurat

Nggak mau kecolongan, Kemenkes langsung ngasih warning ke seluruh jajaran kesehatan. Ini menyusul lonjakan gila-gilaan di Thailand, Hongkong, Malaysia, dan Singapura.

  • Thailand: Diserang varian XEC & JN.1

  • Singapura: Kena LF.7 & NB.1.8 (turunan JN.1)

  • Hongkong: Didominasi JN.1

  • Malaysia: XEC (turunan J.1)

“Surat ini kami kirim ke semua Dinkes, UPT Kekarantinaan, Labkes, Fasyankes, dan stakeholder terkait. Tujuannya jelas: waspada COVID-19 dan penyakit KLB lain!” tegas Plt. Dirjen P2P Kemenkes, Murti Utami.

Jangan Panik, Tapi Jangan Lengah!

Kemenkes bilang, “Kami terus pantau 24 jam. Jika perlu tindakan lebih, langsung kami eksekusi!”

Budi juga ingatkan:
✔️ Jaga kebersihan – Cuci tangan pakai sabun
✔️ Pakai masker di tempat ramai/transportasi umum
✔️ Tes cepat jika ada gejala
✔️ Vaksin booster wajib buat lansia & komorbid

Baca juga: BPJS Kesehatan Tetap Layani Peserta JKN Terjangkit Covid-19

“Kita sudah melewati masa terburuk. Sekarang yang penting waspada tanpa paranoid,” pesan Budi.

Pemerintah melalui Kemenkes terus memperketat pemantauan perkembangan kasus COVID-19 di seluruh Indonesia. Tim surveilans kami bekerja 24 jam untuk mendeteksi setiap potensi lonjakan, sementara rumah sakit dan puskesmas telah menyiagakan kembali protokol penanganan pasien.

Masyarakat pun tak perlu panik, tetapi harus tetap disiplin menerapkan pola hidup sehat. Kami ingatkan kembali pentingnya vaksinasi booster, terutama bagi kelompok rentan seperti lansia dan penderita komorbid. Selain itu, kebiasaan cuci tangan dan pemakaian masker di kerumunan tetap menjadi senjata ampuh mencegah penularan.

Berkat kolaborasi semua pihak, Indonesia berhasil melewati gelombang terberat pandemi sebelumnya. Kini, dengan pengalaman dan infrastruktur kesehatan yang lebih matang, kita bisa menghadapi tren kenaikan kasus ini dengan lebih percaya diri.

Terakhir, kami ajak seluruh masyarakat untuk terus memperbarui informasi dari sumber resmi Kemenkes. Jangan sampai hoaks dan kepanikan tidak berdasar justru mengganggu upaya penanganan ini. Mari bersama-sama menjaga semangat gotong royong yang telah terbukti efektif melawan COVID-19.

#IndonesiaTangguh #LawanCOVIDDenganBijak