BNI Wilayah 11 Jadi Tuan Rumah Seminar Perbanas Looking Good as Bankers

banner 120x600

Exposenews.id, Manado – Segenap pimpinan dan karyawan dari perbankan yang tergabung dalam Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Sulawesi Utara menghadiri Seminar dan Talk Show yang digelar di Kantor PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Wilayah 11. Acara ini merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Pengurus Perbanas Daerah Sulawesi Utara untuk mendukung dan memfasilitasi kegiatan bagi karyawan bank anggota Perbanas.

Melalui tema yang diangkat pada seminar ini yaitu “Looking Good as Bankers”, Ketua Perbanas Daerah Sulawesi Utara, Rilly Pua menyampaikan, “Looking good is a simple thing, tetapi tetap harus menjadi perhatian utama khususnya buat bankers. “Apalagi bankers setiap hari bertemu dengan orang yang berbeda-beda wajib memperhatikan grooming yang pada akhirnya saat memberikan versi terbaik pribadi masing-masing akan menciptakan personal branding,” kata Rilly.

Pemimpin BNI Kantor Wilayah 11 Suluttenggomalut, Lodewyck Z.S. Pattihahuan, menekankan juga seorang banker dengan tampilan menarik  tidak hanya mencakup pada hal intelektual dan penampilan fisik melainkan juga pada sikap, etika dalam bekerja dan nilai-nilai perilaku yang baik. 

Di tempat terpisah, Lodewyck memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kewaspadaan dalam bertransaksi, baik secara digital maupun konvensional, untuk melindungi nasabah dari ancaman penipuan yang semakin marak seiring perkembangan teknologi. Lodewyck menegaskan bahwa edukasi keuangan merupakan kunci dalam melindungi masyarakat dari penipuan, terutama yang menawarkan keuntungan besar namun tidak realistis.

“Kasus penipuan dengan iming-iming keuntungan tinggi semakin meningkat. Masyarakat perlu membekali diri dengan informasi yang tepat dan memastikan produk investasi yang dipilih diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS),” ujar Lodewyck.

Berbagai modus penipuan, baik digital seperti phishing maupun penawaran investasi langsung, sering kali memanfaatkan kurangnya pemahaman masyarakat. Untuk itu, BNI mengajak nasabah untuk lebih waspada terhadap penawaran yang tampak terlalu menggiurkan dan selalu bertransaksi melalui kanal resmi.

Untuk terhindar dari risiko penipuan, berikut beberapa tips aman dalam bertransaksi yang dapat dijadikan panduan:

Gunakan Kanal Resmi

Nasabah diimbau untuk selalu menggunakan kanal resmi BNI, baik untuk transaksi digital melalui aplikasi wondr by BNI maupun transaksi konvensional di outlet resmi. Aplikasi wondr by BNI memungkinkan pemantauan aset dan transaksi secara real-time dengan keamanan terjamin.

Waspadai Penawaran Investasi Tidak Realistis

Jika ada tawaran investasi dengan imbal hasil sangat tinggi, baik secara digital atau langsung, nasabah disarankan memverifikasi keabsahan tawaran tersebut di outlet BNI terdekat atau melalui BNI Call di 1500046.

Jaga Kerahasiaan Data Pribadi

Nasabah harus menjaga kerahasiaan data sensitif seperti OTP, PIN, CVV/CVC kartu debit dan kredit, serta tidak membagikannya kepada siapa pun, termasuk pihak BNI.

Rutin Memeriksa Aset dan Transaksi

Nasabah disarankan untuk memeriksa aset dan riwayat transaksi secara berkala melalui aplikasi wondr by BNI atau mengunjungi outlet BNI untuk bantuan lebih lanjut.

Hindari Penggunaan Jaringan Tidak Aman

Saat menggunakan layanan digital BNI, nasabah dianjurkan untuk menggunakan jaringan internet pribadi dan menghindari penggunaan Wi-Fi publik atau perangkat yang tidak terpercaya.

Menerima Bukti Kepemilikan Rekening Tervalidasi

Nasabah diharapkan memastikan telah menerima bukti kepemilikan rekening yang sah dan divalidasi langsung di outlet resmi BNI. Bukti kepemilikan rekening ini mencakup buku Tabungan dan Kartu Debit untuk produk Tabungan, Bilyet Deposito untuk tabungan berjangka, Surat Konfirmasi resmi dari BNI untuk Sukuk Ritel dan Obligasi, serta Surat Perjanjian Kontrak Resmi dan tervalidasi dari BNI untuk produk investasi seperti Depo Swap dan polis asuransi untuk Bancassurance.

“Dengan meningkatnya kasus kejahatan siber seperti phishing, malware, dan pencurian identitas, BNI mengajak seluruh nasabah untuk menerapkan langkah-langkah pengamanan yang efektif dalam setiap aktivitas perbankan. Penawaran investasi yang menjanjikan imbal hasil tinggi namun tidak realistis harus diwaspadai baik melalui jalur digital maupun konvensional,” kata Lodewyck.

Lebih lanjut Lodewyck juga menekankan pentingnya penggunaan aplikasi wondr by BNI yang dirancang dengan standar keamanan tertinggi. Aplikasi ini tidak hanya memfasilitasi transaksi keuangan tetapi juga memberikan perlindungan kuat terhadap data pribadi dan aset nasabah. 

“Kami mendorong nasabah untuk secara aktif menggunakan wondr by BNI dalam setiap transaksi. Aplikasi ini dilengkapi dengan kecerdasan buatan (AI) dan sistem enkripsi berlapis untuk menjaga keamanan data nasabah. Kami juga menganjurkan nasabah untuk tetap melakukan transaksi di outlet resmi BNI guna memastikan keamanan yang optimal,” ujar Lodewyck.

Lodewyck juga menegaskan, wondr by BNI menjadi solusi perbankan digital yang terpercaya, tidak hanya untuk transaksi keuangan, tetapi juga untuk merencanakan investasi dan keuangan secara lebih bijak. Aplikasi ini dilengkapi fitur unggulan seperti Tiga Dimensi Keuangan yang meliputi Transaksi, Insight, dan Growth, memberikan nasabah kontrol penuh dalam mengelola keuangan nasabah  secara aman.

Melalui kampanye edukasi ini, BNI berharap dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya kewaspadaan dalam bertransaksi. Dengan memanfaatkan aplikasi wondr by BNI dan menjaga informasi pribadi dengan hati-hati, nasabah diharapkan dapat terhindar dari ancaman kejahatan perbankan serta menikmati layanan perbankan yang aman, mudah, dan nyaman.

(RTG)