Hidup Benar sebagai Anggota Tubuh Kristus

banner 120x600

Exposenews.id, MANADO – Shalom. Mari kita renungkan firman Tuhan dalam I Korintus 6:15 yang berkata:

‘Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? Akan kuambilkah anggota Kristus untuk menyerahkannya kepada percabulan? Sekali-kali tidak! ‘

Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, berbicara mengenai Lionel Messi tentu kita mengingat sebuah klub terkenal asal Spanyol yaitu FC. Barcelona. Ia menghabiskan 21 tahun di Barca dan membantu klub itu memenangkan 35 trofi.

Ia juga mencatatkan total 672 gol saat berseragam Barcelona. Sungguh sebuah pengabdian yang hebat.

Namun apakah setelah memutuskan untuk beralih pada klub lain, Messi tetap berbakti pada klub ini? Tentu tidak, ia harus beralih, untuk setia di klub yang baru. Pepatah mengatakan “Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung.”

Rasul Paulus juga berbicara hal yang sama kepada jemaat yang ada di Korintus, bahwa mereka adalah anggota tubuh Yesus Kristus. Dan selayaknya sebagai anggota tubuh Yesus Kristus, mereka harus menjalankan apa yang diperintahkan sang Kepala tubuh.

Jikalau Paulus membenarkan apa yang dilakukan oleh mereka, yaitu hidup dalam percabulan, maka itu sama saja dengan mencabut, memindahkan, mengalihkan dan mengeluarkan mereka dari anggota tubuh Yesus Kristus menjadi anggota dari percabulan.

Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, sebagai orang percaya, kita adalah anggota tubuh Yesus Kristus, maka berbaktilah dengan setia, mendengarkan dan hidup menuruti pikiran dan kehendak sang Kepala yaitu Yesus Kristus sendiri.

Jangan membaktikan diri pada si jahat dengan memperhambakan diri lagi pada dosa. Sebab kata Yesus Kristus, “Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain.” (Mat. 6:24).

Kita sebagai anggota tubuh Yesus Kristus maka jadilah setia dan layanilah Dia dengan hidup ini agar dunia percaya dan memuliakan-Nya setelah menyaksikan cara hidup kita. Amin.

(Renungan Harian Keluarga)