Exposenews.id, MANADO – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Sulawesi Utara (Sulut) tetap bersemangat mengajak generasi muda untuk cinta, bangga dan paham (CBP) Rupiah. Sala satunya dengan mengadakan kegiatan yang bersinergi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Sulut dan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Sulut, yang bertajuk Jalan Sehat Goes to School Championship Mapalus Pendidikan 2024.
Wakil Gubernur (wagub) Provinsi Sulut Steven OE Kandouw berkesempatan hadir dan melepas sekitar 5 ribuan peserta yang memadati area Pohon Kasih Kawasan Megamas, pada Jumat (31/05/2024).
Kepada generasi muda yang didominasi pelajaran SMA/SMK dan mahasiswa serta kalangan tenaga pendidik itu, Wagub Kandouw memberikan apresiasi atas inisiatif BI Sulut yang telah menggagas kegiatan tersebut.
Atas nama Pak Gubernur Sulut Olly Domdokambey, Ia menyampaikan terima kasih kepada BI yang menunjukan ikhtiar untuk memberikan literasi ekonomi kepada pelajar.
“Selama dua hari ini, kita diberikan pencerahan, penguatan dan edorsement bagaimana pentingnya literasi ekonomi. Kita sudah diajarkan sejak sekolah bagaimana kita mencintai rupiah,” katanya.
Wagub Kandouw juga berharap terlaksananya digitalisasi ekonomi. Karena sudah buka zamannya lagu membawa uang cash ke mana-mana.
“Kita harus segera melaksanakan digitalisasi ekonomi. Karena sudah bukan zamannya lagi kita tenteng uang cash ke mana mana. Harus digitalisasi ekonomi,” tandasnya sembari mengajak para pelajar untuk belajar menabung bagi masa depan.
“Begitu juga dengan pola pemikiran untuk selalu menabung untuk menyiapkan hari tua kita dari sekarang,” tukasnya.
Ia juga terus memberikan dukungan uoaya edukasi dan literasi yang digaungkan BI Sulut.
“Atas nama Bapak Gubernur saya mendukung dan sekaligus menyatakan terima kasih serta bangga kepada Bank Indonesia. Ini semua upaya bersama gotong royong. Saya yakin saya percaya akan menciptakan generasi yang paham ekonomi,” pungkasnya.
Kepala KPw BI Sulut Andry Prasmuko, menyatakan hal yang sama. Menurutnya, BI Sulut sangat concern terhadap literasi keuangan, yang harus dimulai sejak usia dini yakni PAUD, SD, SMP, SMA/SMK hingga perguruan tinggi.
“Kami ingin seluruh unsur masyarakat lebih cinta, bangga dan paham akan Rupiah. Selain fisiknya, juga bagaimana menggunakannya,” ujarnya.
Melalui kerja bareng BPMP dan Dinas Pendidikan, Prasmuko berharap dapat memulai literasi secara bersama-sama untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat.
“Literasi keuangan itu, dilakukan melalui gotong royong dan sinergi di seluruh unsur pemerintah maupun masyarakat. Antara lain melalui lomba-lomba yang melibatkan guru dan siswa, untuk memahami bagaimana mencintai uang Rupiah, bangga menggunakan uang Rupiah serta paham menggunakan uang dengan bijak,” jelasnya.
Kegiatan akan dirangkaikan dengan Rekor MURI untuk memainkan alat musik bersama dengan lagu lagu daerah sebagai penghargaan terhadap kearifan lokal.
Kepala BPMP Sulut Febry HJ Dien dan Kepala Dinas Pendidikan Sulut Femmy Suluh yang turut hadir menyatakan bahwa kolaborasi yang dilakukan merupakan upaya untuk bergerak dan maju bersama di bulan Merdeka Belajar.
“Kami berharap kegiatan ini akan membuat Pendidikan, khususnya literasi financial di Sulut akan semakin meningkat,” sebut Dien diiyakan Suluh.
(RTG)