Marcus Gideon Gantung Raket

Marcus Gideon
banner 120x600

Exposenews.id, Jakarta – Marcus Fernaldi Gideon memutuskan pensiun dari bulutangkis, Sabtu (9/3/2024). Dia mengaku sangat puas dengan pencapaian yang diraihnya selama berkarier sebagi pebulutangkis nasional, walaupun belum pernah menjadi juara dunia dan Olimpiade.

Marcus sudah mengumumkan pensiun sebagai pebulutangkis profesional setelah nyaris selama tiga bulan tak mengikuti turnamen-turnamen internasional tahun 2024. Terakhir kalinya Marcus main di turnamen BWF adalah di Syed Modi India International 2023 dan Guwahati Masters pada Desember 2023.

Pada saat itu Marcus dipasangkan dengan Muhammad Rayhan Nur Fadillah. Mereka terhenti di babak pertama dan perempatfinal di dua single event tersebut.

Padahal pada musim-musim sebelumnya, ia merupakan raja turnamen super series bersama rekannya, Kevin Sanjaya Sukamuljo. Keduanya bahkan punya julukan Minions; walaupun memiliki ukuran tubuh kecil tapi bisa melibas pemain-pemain berukuran besar dan top dunia.

Hasil-hasil itu pula yang membuat mereka sempat menduduki ganda putra nomor satu dunia selama lima tahun, Maret 2017- Mei 2023. Kendati menjadi pemain nomor satu dunia, kiprah Marcus bersama Kevin di Kejuaraan Dunia dan Olimpiade tak mulus. Mereka tak sekalipun pernah juara sepanjang keikutsertaannya dalam event mayor tersebut.

Marcus/Kevin main di Olimpiade pada 2020. Saat itu mereka cuma capai perempatfinal. Sedangkan di Kejuaraan Dunia, mereka mencapai delapan besar pada 2017 dan 2018, kemudian tahun berikutnya kalah babak 32 besar.

Kejuaraan Dunia sempat tak dipertandingkan pada 2020 karena pandemi COVID-19 yang melanda dunia. Pada 2021, Indonesia memutuskan mundur dari keikutsertaannya di Kejuaraan Dunia karena pandemi COVID-19 kembali naik. Kemudian Kevin/Marcus main lagi pada tahun berikutnya, tapi hanya capai babak 16 besar.

“Dulu sih mimpinya cuma ingin nomor satu dunia. Saya sudah sangat puas dan enggak ada menyesal juga,” kata Marcus Gideon kepada pewarta saat ditemui di Indihome Gideon Badminton Academy, Bogor, pada Minggu (10/3/2024).

“Saya juga sudah sangat happy dengan apa yang sudah saya raih saat ini dan enggak ada menyesal, enggak ada kepingin banget harus olympic, harus juara dunia, saya sampai sini saja sudah senang banget,” lanjutnya.

“Wah kalau pencapaian juga saya sangat puas ya. Mungkin kalau diulang dari kecil lagi dan enggak tahu masa depan kayak bagaimana, saya tak akan begini kali. Sudah gagal di tengah jalan. Sudah keluar dari Pelatnas, jalannya kemana-mana, lalu masuk Pelatnas lagi. Ya ada berkat rezeki juga sih,” ucap Marcus.

“Kalau dibandingkan dengan yang lain mungkin banyak yang lebih bagus dari saya, lebih top, lebih komplet, tapi saya pribadi sangat puas lah dengan apa yang saya dapat di badminton ini, makanya saya sudah decided untuk pensiun,” dia menandaskan.

Rencana Marcus Gideon usai pensiun berencana untuk memfokuskan dirinya kepada akademi bulutangkis yang sedang dikembangkannya bersama sang ayah, Kurniahu Gideon.

“Next mungkin impiannya pasti ingin lihat bulutangkis prestasinya lebih disukai dan memasyarakat dan membantu anak-anak muda. Kan di sini kita bikin academy. Saya juga senang melihat mereka latihan, ya senang lah ingat zaman dulu, punya mimpi, tekad, yang lain kerjanya main doang, kita pulang sekolah latihan,” Marcus mengungkapkan.

“Ya maksudnya positif juga, enggak aneh-aneh, biar anak-anak juga punya tujuan juga dan punya keahlian ya. Semoga PBSI dan Indonesia bisa membantu. Apalagi olahraga ini juga sangat populer ya, anak-anak banyak yang bermimpi menjadi pemain dunia, badminton for living bukan for fun.”

“Ya, semoga bisa bantu mengembangkan daerah-daerah kan bisa bantu di Papua, Kalimantan, saya sih senang supaya bulutangkis lebih merata saja,” tuturnya.

(RTG)