Exposenews.id, MANADO – Kantor Perwakilan Bank Indonesia melaksanakan Capacity Building dan Rapat Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi dan Kabupaten/Kota, di Kantor BI Sulut, Rabu (31/1/2024). Kegiatan strategis ini guna tetap menjaga kestabilan harga dan pengendalian inflasi yang ada di Provinsi Sulawesi Utara.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulut Andry Prasmuko dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada kabupaten kota yang di 2023 telah mendapat penghargaan yang bersama TPID menjaga stabilitas harga.
“Tentunya banyak selamat untuk Nominasi pertama untuk TPID award tingkat provinsi wilayah Sulawesi, Pemenang TPID Kota/Kab berprestasi wilayah Sulawesi untuk Kota Minahasa, Penerima insentif fiskal periode pertama untuk Kota Bitung dan Kabupaten Minahasa Selatan dan penerima insentif fiskal periode ketiga untuk periode ketiga untuk Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Minahasa Selatan, dan Kabupaten Minahasa Utara,” papar Andry kepada semua yang hadir, termasuk Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw.
Meski begitu, dia mengajak untuk tidak cepat berpuas diri sehingga diperlukan adanya kewaspadaan di tahun 2024 ini.
“Di tengah good news tersebut, tetap diperlukan kewaspadaan melalui evaluasi serta penyusunan rencana program pengendalian inflasi ke depan. Terkhusus untuk Sulawesi Utara, terdapat beberapa upside risk, diantaranya kenaikan harga pakan ternak ayam, penurunan pasokan bawang merah, mobilitas distribusi di tengah cuaca buruk, serta puncak HBKN pada saat Paskah dan Idul Fitri,” katanya.
Untuk itulah, Andry menyampaikan pentingnya capacity building dan rakor ini sebagai upaya mitigasi risiko tersebut, maka TPID Sulut memerlukan penguatan program pengendalian inflasi.
“Baik melalui program dalam menjaga ketersediaan pasokan, mendorong kelancaran distribusi, keterjangkauan harga untuk masyarakat, serta melakukan komunikasi bijak berbelanja. Selain penguatan program, diperlukan juga evaluasi atas program pengendalian inflasi sebelumnya di tahun 2023,” tambahnya.
Dirinya pun berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat serta dalam proses pelaksanaannya bisa membuka ruang diskusi sehingga dapat menyusun laporan TPID yang baik serta dapat menjadi salah satu masukan dalam implementasi program-program pengendalian inflasi unggulan daerah.
“Kami juga berharap kegiatan ini dapat menjadi medium kontribusi kita bersama untuk menjaga kestabilan harga di Sulut seraya mendorong pertumbuhan ekonomi,” pungkasnya.
(RTG)