Protes Damai Mordekhai

Exposenews.id, MANADO – Shalom. Firman Tuhan hari ini terdapat dalam Ester 4:1-3 yang berkata:

(1) Setelah Mordekhai mengetahui segala yang terjadi itu, ia mengoyakkan pakaiannya, lalu memakai kain kabung dan abu, kemudian keluar berjalan di tengah-tengah kota, sambil melolong-lolong dengan nyaring dan pedih.

(2) Dengan demikian datanglah ia sampai ke depan pintu gerbang istana raja, karena seorang pun tidak boleh masuk pintu gerbang istana raja dengan berpakaian kain kabung.

(3) Di tiap-tiap daerah, ke mana titah dan undang-undang raja telah sampai, ada perkabungan yang besar di antara orang Yahudi disertai puasa dan ratap tangis; oleh banyak orang dibentangkan kain kabung dengan abu sebagai lapik tidurnya.

Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, titah raja yang mengundangkan pembinasaan masal bagi orang-orang Yahudi, mendatangkan perkabungan yang besar. Mordekhai dan bangsa Yahudi tidak berdaya melawan Undang-undang genosida terhadap bangsa Yahudi. Namun ia dan bangsa Yahudi melakukan protes secara damai dan berpuasa.

Mordekhai mengoyakkan pakaiannya dan memakai kain kabung dan abu, kemudian keluar berjalan di tengahtengah kota sambil melolong-lolong dengan nyaring dan pedih. Ia datang sampai ke depan gerbang istana raja dengan berpakaian kain kabung, untuk memberitahu ratu Ester yang berada di dalam istana raja Ahasyweros bahwa ancaman pemusnahan masal itu terstruktur, masif dan sistematis.

Di tiap-tiap daerah, ke mana titah dan undang-undang raja telah sampai, ada perkabungan yang besar di antara orang Yahudi disertai puasa dan ratap tangis. Bahkan oleh banyak orang dibentangkan kain kabung. Betapa dukacita yang besar menimpa Mordekhai dan bangsa Yahudi, karena kebencian dan iri hati Haman, yang sengaja memanfaatkan kedudukan dan kedekatan dengan raja yang berkuasa untuk melampiaskan kebenciannya.

Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, nas hari ini mengingatkan kita bahwa ada titah dan undang-undang yang mendatangkan perkabungan yang besar. Untuk itu sebagai keluarga Kristen kita diajarkan untuk hiduplah berpadanan dengan Firman Tuhan.

Menjauhkan diri dari tindakan-tindakan yang tidak terpuji karena iri, dengki dan dendam merupakan salah satu cara agar kita tidak terjerat hukum. Ketika kita mengalami pencobaan, “Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.” (1 Petrus 1:6).

Dan jangan melakukan apa yang diperbuat Haman, demi kehormatan diri sendiri membuat orang lain menderita dan terancam dengan hukum. Firman Tuhan dalam Markus 12 : 31b berkata : “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini”.

Jika harus memperjuangkan keadilan, perjuangkanlah dengan cara damai dan berpuasa serta berdoa memohon pertolongan Tuhan Allah. Marilah kita saling mengasihi, saling menopang dan bergumul bersama dalam suka dan duka, dalam kelimpahan dan kekurangan agar tercipta keseimbangan dan keadilan.

Happy Sunday. Tuhan Yesus memberkati. Amin.

(Renungan Harian Keluarga)

Exit mobile version