Minut  

Minut Pilot Project Varietas Kelapa dan Jagung Unggulan

Exposenews.id, Minut – Tim Bank Dunia yang dipimpin oleh Vikas Choudary bersama Kementerian Pertanian RI melalui Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) mengunjungi kabupaten Minahasa Utara, Selasa (15/8/2023).

Bertemu dengan Pemerintah Kabupaten Minut di JG Centre, Vikas berkata, ini merupakan langkah tindak lanjut dari program Integrated Corporation of Agricultural Resources Empowerment (ICARE) di Minut.

Kepada sejumlah wartawan dia bertutur, untuk projek ICARE di Wilayah Minut ini, akan diarahkan pada dua komoditas bernilai tinggi dan strategis yakni jagung dan kelapa. Menurutnya, akan dilakukan pendampingan selama 5 tahun mulai tahun ini hingga 2028 mendatang.

“Inti dari proyek ICARE ini adalah tercipta satu peningkatan produksi kelapa dan jagung secara signifikan dari sebelumnya,” ujar petinggi Bank Dunia ini sambil menekankan Kabupaten Minut akan menjadi pilot project untuk pengembangan varietas kelapa dan jagung unggulan.

Sementara itu, Bupati Minut Joune Ganda mengaku sangat bangga dan berterimakasih atas kepercayaan bank dunia atas proyek ICARE ini.

“Ini satu capaian penting dan strategis terkait pengembangan di bidang pertanian, apalagi hal ini mendapat dukungan organisasi internasional sekelas bank dunia,” terangnya.

Lanjut dikatakan Bupati, program ini akan diimplementasi di 5 Kecamatan yaitu, Kecamatan Talawaan seluas 329, 55 hektare Kecamatan Dimembe seluas 253 hektare Kecamatan Kalawat seluas 77 hektare, Kecamatan Airmadidi seluas 137,1 hektare, dan Kecamatan Kauditan seluas 203,35 hektare.

Secara keseluruhan Pemkab Minut menyiapkan 1.000 hektar lahan untuk komoditas kelapa dan jagung.

Dengan adanya program ini, dikatakan JG, petani di kabupaten Minahasa utara akan memiliki peluang. Ditetapkannya Minut sebagai pilot project, maka petani Minut akan bisa mengembangkan komoditas-komoditas ini bukan hanya untuk komoditas kopra saja, tapi dengan turunan-turunan atau metode metode yang lebih bagus lagi. Ini akan dikawal bank dunia melalui program ICARE selama 5 tahun dan akan dilaksanakan evaluasi.

“Penetapan Minut sebagai satu-satunya daerah di Sulut dapat program pendampingan bank dunia melalui proyek ICARE ini, bukan satu hadiah namun melalui proses kajian yang mendalam dari tim bank dunia dan kementrian terkait. Untuk itu perlu didukung oleh jajaran Pemkab dan masyarakat Minut,” tandas Bupati Minut yang juga ketua bidang Politik dan Keamanan APKASI Itu sambil menambahkan dengan proyek ICARE ini bakal menjadikan Minahasa utara akan menjadi pusat sentra tanaman kelapa di Indonesia.

Turut Hadir, Alika Tuwo, Ahli Ekonomi Pertanian), Fransisca Melia Setiawati, Ahli Pembangunan Sosial, Jaya Perana Ketaren, Ahli Lingkungan, Heru Prama Yuda, DR. Bram Kusbiantoro, MS. Suhartini, SP MFSc, Prima Luna STP MSi PhD, Kepala Badan BPSIP Provinsi Sulawesi Utara dan Staf, Asisten dan Staf Ahli Kabupaten Minahasa Utara beserta jajaran Pemkab Minahasa Utara, stakeholder, para petani serta penyuluh pertanian.

(***/Eba)

Exit mobile version