Exposenews.id, MANADO – Shallom dan selamat pagi. Mari kita renungkan firman Tuhan yang terdapat dalam Kejadian 8:10-14. Demikian bunyi firman Tuhan:
(10) Ia menunggu tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya pula burung merpati itu dari bahtera;
(11) menjelang waktu senja pulanglah burung merpati itu mendapatkan Nuh, dan pada paruhnya dibawanya sehelai daun zaitun yang segar. Dari situlah diketahui Nuh, bahwa air itu telah berkurang dari atas bumi.
(12) Selanjutnya ditunggunya pula tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya burung merpati itu, tetapi burung itu tidak kembali lagi kepadanya.
(13) Dalam tahun keenam ratus satu, dalam bulan pertama, pada tanggal satu bulan itu, sudahlah kering air itu dari atas bumi; kemudian Nuh membuka tutup bahtera itu dan melihat-lihat; ternyatalah muka bumi sudah mulai kering.
(14) Dalam bulan kedua, pada hari yang kedua puluh tujuh bulan itu, bumi telah kering.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, ada ungkapan yang mengatakan bahwa orang sabar pasti disayang Tuhan Allah. Sabar itu butuh pengorbanan waktu, tenaga, perasaan dan lain sebagainya.
Memiliki sifat yang sabar menentukan hasil akhir dari perjuangan kita. Menghadapi berbagai persoalan dan pergumulan hidup butuh kesabaran.
Tuhan Allah tidak ingin kita ceroboh karena tidak sabar. Akibatnya dari kecerobohan dan tidak sabar adalah hasil akhirnya sangat besar kemungkinan tidak baik bahkan rusak.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, peristiwa Air Bah rnendatangkan kebinasaan manusia akibat dosa. Hanya Nuh dan seisi keluarganya yang diselamatkan oleh Tuhan Allah.
Penyelamatan tersebut berproses dan butuh kesabaran. Kesabaran Nuh teruji setelah beberapa waktu lamanya harus berada di dalam Bahtera dan menanti perintah Tuhan Allah untuk keluar.
Walaupun air dari permukaan bumi telah berkurang dan burung Merpati yang dilepaskan tidak kembali lagi pertanda dia telah menikmati alam yang pulih, namun Nuh tetap dengan sabar menanti perintah Tuhan Allah. Artinya kesetiaan dan ketaatan Nuh teruji.
Dalam keadaan yang tidak mengenakkan Nuh tetap sabar untuk tidak melakukan dosa dengan melanggar kehendak Tuhan Allah. Sehingga menikmati hasil yang baik untuk masa depan.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, sebagai keluarga Kristen tidak lepas dari berbagai tantangan, persoalan dan pergumulan hidup. Keluarga yang membuka diri untuk dituntun oleh Tuhan Yesus Kristus pasti akan sabar menikmati pergumulan sambil menanti pertolongan-Nya.
Kesabaran dan kesetiaan kita terus diuji oleh-Nya, sehingga siapa setia akan mendapatkan hasil yang baik. Karena itu marilah kita sebagai keluarga Kristen tetap setia dan taat mempercayakan hidup kita diatur serta dituntun oleh Tuhan Yesus Kristus.
Percayalah, apa yang mustahil bagi kita, di dalam dan bersama-Nya, tidak ada yang mustahil. Amin.
(Renungan Harian Keluarga)