Kriteria Pengganti Yudas

Ilustrasi Yudas Iskariot

 Exposenews.id, Manado – Hari ini dalam ungkapan syukur kepada Tuhan, mari kita renungkan firman Tuhan yang terdapat dalam Kisah Para Rasul 1:21-22. Demikian bunyi firman Tuhan:

(21) Jadi harus ditambahkan kepada kami seorang dari mereka yang selalu datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami,

(22) yaitu mulai dari pembaptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke sorga meninggalkan kami, menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitan-Nya.”

Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, mengapa Yudas Iskariot perlu diganti? Pertama, agar jumlah rasul tetap utuh dua belas sebagaimana pertama kali Tuhan Kristus Yesus memilih para murid-Nya.

Angka dua belas penting bagi umat Yahudi karena bangsa Israel terdiri dari dua belas suku. Perjanjian Lama memang mencatat Tuhan Allah menghukum keras suku-suku Israel karena keberdosaan mereka.

Namun Tuhan juga menjanjikan pemulihan terhadap mereka. Mereka dikatakan akan dipersatukan kembali, seperti masa dua belas suku bersatu. Yesus Kristus telah menubuatkan kedua belas rasul pilihan-Nya bahwa mereka akan memimpin umat Tuhan bersama-Nya dalam kemuliaan-Nya kelak. (Mat.19:28).

Ini senada dengan kutipan Mazmur oleh Petrus di ayat 20a bahwa musuh Tuhan Allah harus dimusnahkan (Mzm.69:26), dan jabatannya harus diberkati (Mzm.109:8). Agar kekristenan diterima dan diakui orang Yahudi maka dua belas rasul merupakan pasangan yang tepat dengan dua belas suku Israel.

Kedua, Yudas Iskariot harus bersimpati untuk mengembalikan keutuhan dan kemurnian keduabelas rasul yang dinodai oleh pengkhianatan. Digambarkan kematian Yudas Iskariot yang mengerikan sebagai sebuah kejahatannya (ayat 18-19).

Pengganti Yudas Iskariot harus memenuhi syarat, seorang yang pernah bersama Kristus Yesus selama hidup-Nya dan juga menjadi saksi kebangkitan Kristus (ayat 21-22).

 Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, apa yang dilakukan Petrus dan murid-murid Yesus Kristus lainnya mungkin tidak lazim bagi kita yang hidup pada masa kini, tetapi memiliki makna yang penting secara teologis. Pertama, penyelesaian masalah di gereja selalu harus berdasarkan kebenaran firman Tuhan yang digali dan diterapkan secara tepat.

Kedua, dosa harus cepat dibereskan. Ketiga, kepemimpinan harus memenuhi kriteria tertentu yang dapat dipertanggung jawabkan. Keempat, melalui doa yang sungguh-sungguh gereja menyerahkan keputusan final pada Tuhan Allah bukan pada keahlian manusia. Amin.

(Renungan Harian Keluarga)

Exit mobile version