Exposenews.id, Manado – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sulawesi Utara (Sulut) mengimbau kepada masyarakat agar tidak khawatir akan persediaan minyak goreng DMO (domestic market obligation). Imbauan ini sebagaimana disampaikan Kepala KPw BI Sulut, Andry Prasmuko melalui pesan singkatnya, Jumat (17/2/2023).
“Kami berharap masyarakat tetap tenang, karena minyak goreng relatif tersedia dalam jumlah yang cukup di pasar,” kata Andry kepada Exposenews.id.
Andry menegaskan jumlah minyak goreng di Sulut secara keseluruhan tidak langka. Dia juga mengaku tetap memantau persediaan minyak goreng bersama stakeholder lain yang tergabung dalam TPID Sulut.

Sementara, pantauan Exposenews.id di pasar rakyat Manado didapatkan minyak curah tersedia cukup dengan harga paling banyak sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). Namun, stok minyakita jumlahnya terbatas, dan harganya ada yang dijual di atas HET.
Diketahui minyak goreng DMO adalah minyak yang dijual rugi oleh produsen minyak goreng, tapi mereka mendapatkan kompensasi Hak Ekspor sebesar paling sedikit 6 kali dari jumlah yg dijual di dalam negeri atau disebut minyak DMO. Adapun harga eceran minyak DMO adalah Rp14 ribu per liter atau Rp15.500 per kilogram.
(RTG)