Exposenews.id, Manado – Firman Tuhan hari ini terambil dalam Lukas 6:37b yang berkata “Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.”
Tidak ada satupun manusia yang tidak berdosa. Semua manusia berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.
Kalau ada orang yang mengaku dirinya benar dan tidak berdosa, dia adalah pendusta dan kebenaran tidak ada dalam dirinya. Dia menipu dirinya sendiri. Dia justeru adalah orang yang paling berdosa.
Karena dosa yang banyak dan berat itu, Allah berbelas kasihan bagi umat manusia, dengan menganugerahkan Jalan Keselamatan dan hidup yang kekal. Yakni dengan merelakan Putera Tunggal-Nya, Yesus Kristus hadir dan menjadi Manusia di dunia.
Dia menderita sengsara, dan menebus dosa umat-Nya lewat pengorbanan jiwa dan raga serta nyawa-Nya mati di Kayu Salib. Maka dosa semua umat manusia yang percaya kepada-Nya diampuni dan diselamatkan-Nya.
Yesus telah memberikan segalanya untuk mengampuni dosa manusia. Yohanes 3:16 bersaksi: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya barangsiapa yang percaya pada-Nya tidak akan binasa, melainkan beroleh kehidupan kekal.”
Tetapi, pengampunan Kristus itu sering tidak disertai niat baik dari manusia untuk sesamanya. Manusia cenderung tidak mau mengampuni sesamanya jika telah melakukan kesalahan padanya.
Manusia condong memilih menghukum sesamanya daripada mengampuni. Bahkan terkadang sampai menyumpahi sesamanya yang telah menyakiti hatinya. Inilah yang diingatkan oleh Tuhan Yesus, kita jangan mengikuti cara hidup dalam daging dan mengikuti keinginan keduniawiannya.
Rasul Petrus dalam kemanusiaan-Nya sebagai murid Yesus bertanya kepada Sang Guru Agungnya tentang hal mengampuni sesamanya. Sampai berapa kali seseorang mengampuni saudaranya yang berbuat dosa. Sampai tujuh kali kah? Apa jawab Yesus kepada Petrus? _Yesus berkata kepadanya: “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.” (Matius 18:22)
Kalau dihitung, tujuh puluh kali tujuh kali adalah, 490 kali. Apakah artinya kita harus mengampuni sesama sampai 490 kali saja? Sesungguhnya bukan itu. Tetapi, tak terhitung atau tak terhingga. Kalau dia minta ampun kepada kita 491 kali atau lebih, tetap kita harus mengampuni. Karena begitulah kehidupan umat yang percaya Yesus.
Pengikut Kristus harus memberikan pengampunan kepada sesamanya, siapapun dia, apapun dosanya dan berapa kali pun sehari saudara kita datang minta ampun, kita harus mengampuni. Ketika dia tidak minta ampun pun kita harus mengampuninya.
Mengapa kita harus mengampuni? Jelas, agar kita diampuni. Jadi kalau kita mau diampuni, maka kita harus mengampuni saudara kita.
Artinya, jika kita mau diri kita diampuni, maka kita harus mengampuni sesama. Dengan demikian, mengampuni sesama berarti mengampuni diri kita sendiri. Maka ampunilah dirimu sendiri dengan mengampuni sesamamu. Itulah pengajaran Yesus bagi kita.
Salah satu ciri khas sekaligus keunggulan orang Kristen adalah dalam hal mengampuni sesama. Kita mengampuni tanpa batas dan berlaku untuk semua orang, termasuk musuh atau orang yang memusuhi kita. Sebab mengampuni sesama berarti mengasihi sesama, meskipun kita harus tetap berikan teguran yang nyata dalam hati yang tulus tanpa kebencian, tetapi dalam cinta dan kasih yang sungguh dan murni.
Jika kita mengampuni sesama, itu berarti kita telah mengampuni diri sendiri, sekaligus membuktikan dan menyatakan kasih kita yang sungguh kepada semua orang tanpa pilih kasih.
Maka janganlah kita menghukum, tetapi harus mengampuni sesama. Dengan mengampuni sesama, kita telah menolong dia terhindar dari kebinasaan. Kitapun diampuni, diselamatkan dan diberkati Kristus, secara heran, dahsyat dan luar biasa oleh penyataan kasih-Nya yang ajaib, agung dan mulia.
Selain itu, hal yang paling penting dan mendasar sebagai alasan utama mengapa kita harus mengampuni adalah, karena kita sudah terlebih dahulu diampuni oleh Tuhan Yesus.
Tuhan Yesus telah berkorban segalanya untuk mengampuni, menebus dan menyelamatkan kita. Sebagai orang beriman, umat pilihan dan kesayangan Allah, kita harus melakukan firman Tuhan yakni dengan mengampuni sesama tanpa batas.
Itulah yang harus terjadi dan dilakukan oleh kita yang mengaku percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dunia. Kalau kita tidak mengampuni, itu berarti kita tidak mengampuni diri sendiri, maka kebenaran tidak ada dalam kita. Itulah sebabnya, apapun dosa sesama, besar atau kecil, banyak atau sedikit, haruslah kita ampuni. Itulah yang berkenan dan menyenangkan hati Kristus, serta yang memuliakan Dia.
Semangat hari Senin. Ampunilah dan kasihilah saudaramu seperti untuk diri kita. Tuhan Yesus memberkati slalu bersama keluarga. Amin.
(Dikutip dari Renungan Harian Keluarga)