BI Perkirakan Sulut Inflasi Lagi di Januari 2023

Ilustrasi inflasi

Exposenews.id, Manado – Dua kota keterwakilan Sulawesi Utara, Kota Manado dan Kotamobagu mengalami inflasi pada Desember 2022. Manado inflasi 0,66% (mtm), sedangkan Kota Kotamobagu mengalami inflasi sebesar 1,38% (mtm).

Lantas, apakah pada awal 2023 ini kedua kota akan kembali inflasi?

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara memperkirakan inflasi kembali terjadi di kedua kota tersebut pada Januari ini. Namun, angkanya akan cenderung lebih rendah.

“Pada bulan Januari 2023, kami memperkirakan Sulawesi Utara masih akan mengalami infiasi, meski lebih rendah seiring dengan adanya normalisasi permintaan masyarakat,” kata Kepala KPw BI Sulut Andry Prasmuko, hari ini.

Dikatakan Andry bahwa curah hujan yang diperkirakan masih tinggi berisiko melanjutkan tren kenaikan harga komoditas hortikultura. Di samping itu, komoditas beras yang diperkirakan memasuki masa panen raya pada Maret 2023 tentunya akan mendorong inflasi Sulut.

“Masyarakat diimbau jangan khawatir karena kami Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sulawesi Utara terus berkomitmen untuk melanjutkan upaya pengendalian inflasi pada tahun 2023 untuk mencapai rentang sasarannya di 3±1% (yoy),” sebut Andry.

Sepanjang 2022, TPID Sulut telah menjalankan berbagai program seperti High Level Meeting menjelang HBKN Idul Fitri dan HBKN Nataru, rapat koordinasi rutin baik di tingkat Provinsi atau Kabupaten/Kota, dan serangkaian program extra effort pengendalian inflasi. Program-program seperti pelaksanaan sidak dan pasar murah, subsidi transportasi, dan pelaksanaan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), telah menyebabkan tekanan inflasi Sulut cukup terjaga pada rentang batas atas sasaran inflasi dan lebih rendah dibandingkan dengan inflasi Nasional.

“Bersamaan dengan penyelenggaraan GNPIP 2022, telah didistribusikannya ±40.000 bibit cabai pada November 2022 dan ±60.000 bibit pada Desember 2022 diharapkan dapat turut menjaga tekanan inflasi pada awal tahun 2023,” terangnya lagi.

Selanjutnya, implementasi GNPIP Sulut akan diperluas dan dilakukan dengan lebih intensif untuk memberikan dampak yang lebih luas pada inflasi Sulut dan menjaga daya beli masyarakat di tengah pemulihan ekonomi yang masih berlanjut.

(RTG)

Exit mobile version