Exposenews.id, Jakarta – Dolar Amerika Serikat (AS) mendekati Rp16.000 pada perdagangan hari ini. Sampai berita ini diturunkan, satu dolar AS kini mencapai Rp15.730.
Penguatan dolar AS terhadap rupiah tak lepas dari berkurangnya pasokan Dolar AS yang ada di Indonesia imbas kondisi ekonomi di negeri Joe Biden yang tengah gonjang ganjing.
Dalam riset yang disusun Morgan Stanley, dilaporkan bahwa AS tengah menghadapi tantang inflasi. Ada kekhawatiran inflasi akan mengakibatkan lesunya permintaan publik.
“Jika AS terus mengalami Inflasi, Federal Bank akan mengencangkan siklus ekonomi dan dapat berimbas kepada menguatnya dolar AS. Kuatnya dolar AS juga dapat memperpanjang periode kenaikan bunga di Asia dan menarik pertumbuhan ekonomi China,” bunyi laporan tersebut.
Pelemahan yang dialami rupiah berbanding terbalik dengan ringgit Malaysia yang bergerak menguat. Ringgit menyentuh MYR 4,45/US$, menanjak 0,89%.
(RTG)