Exposenews.id, Manado – Rasa sakit yang tidak tertahankan dialami Yesus saat tergantung di atas kayu salib. Bahkan Yesus difitnah, dicaci maki oleh sejumlah orang.
“Namun apa yang Yesus katakan, Ya Bapa ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat. Sungguh itu adalah perkataan yang menunjukan Tuhan mengasihi kita,” kata Pendeta Pelayanan GMIM Pinaesaan Griya Paniki Indah, Pdt Nova Polii STh, saat menjadi khadim dalam ibadah memperingati Jumat Agung di GMIM Pinaesaan GPI, Jumat (15/4/2022).
Pdt Nova pada khotbahnya mengangkat firman Tuhan dalam Yohanes 19:28-30. Dikatakan Nova bahwa Yesus tidak memilih segelintir orang saja untuk mendapatkan keselamatan.
“Sebuah pekerjaan yang dituntaskan oleh Yesus Kristus di atas kayu salib. Selama Dia hidup memberi hidupNya untuk manusia,” ujar Pdt Nova.
“Yesus juga berkata Aku haus. Tapi tidak ada yang memberikan minum kepada Yesus,” sambungnya.
“Dia datang ke dunia untuk menunjukan solidaritas yang sesungguhnya. Dia mengangkat harkat dan martabat kita di hadapan Tuhan,” sebutnya lagi.
Karena itu diperlukan perubahan manusia yang tidak hanya terjadi saat ada perayaan Jumat Agung. Melainkan perubahan terjadi dalam seantero hidup manusia.
“Saat ada perubahan saya percaya ada kebangunan iman diri kita,” tambahnya.
Dalam ibadah ini dilakukan juga perjamuan kudus yang diikuti oleh lebih 500 sidi jemaat. “Perjamuan mengartikan bagaimana jemaat merasakan Yesus mati di kayu salib. Perjamuan bukanlah sebuah kebiasaan. Kita hayati betul ini adalah perjamuan yg kudus,” ungkap Pdt Nova.
Menurutnya perjamuan kudus adalah perayaan akbar untuk umat yang percaya. Perkataan Yesus untuk menggugah iman manusia untuk tidak tersesat dan tidak mengalami kebinasaan. Keringat dan darah Yesus sesungguhnya menyatakan bahwa penderitaan sesungguhnya telah Dia terima.
“Selamat kita merenungkan karya salib Kristus. Dan biarlah hidup kita pun mengalami perubahan yang lebih baik,” tutup dia.
(RTG)
