Exposenews.id, Manado – Selama ini Sulawesi Utara memasok tepung kelapa ke negara Rusia dan Ukraina. Apakah konflik perang antara Rusia dan Ukraina berpengaruh terhadap ekspor Sulut ke kedua negara tersebut?
–
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Edwin Kindangen berujar konflik kedua negara tidak menghambat pasokan Sulut ke sana. Ini terlihat dengan permintaan komoditi pangan tepung kelapa yang sangat tinggi selama dua bulan pertama tahun ini.
“Permintaan produk pangan tepung kelapa dari Rusia dan Ukraina sangat tinggi di bulan Januari hingga Februari 2022 ini,” ujar Edwin kepada Exposenews.id, Sabtu (19/3/2022).
Menariknya, permintaan pasokan salah satu komoditi andalan Sulut tersebut lebih banyak dibandingkan sebelum terjadinya pertikaian kedua negara.
Sementara, Kabid Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut Darwin Muksin mengatakan ekspor tepung kelapa pertama ke Rusia pertama di awal tahun 2022 mencapai 666,8 ton. Devisa yang dihasilkan berjumlah 1,38 juta dolar Amerika Serikat (AS).
Pengiriman kedua terjadi peningkatan signifikan. Di mana pengirimannya mencapai 2.254 ton dengan nilai devisa sebesar 6,92 juta dolar AS.
“Sedangkan tepung kelapa yang diekspor ke Ukraina sebanyak 78 ton dengan nilai devisa sebesar 154.220 dolar AS,” kata Darwin.
Darwin menjelaskan jika dibandingkan dengan Rusia, permintaan tepung kelapa dari Ukraina masih kecil.
“Kita bersyukur kinerja ekspor Sulut tetap tinggi meskipun ada konflik maupun krisis, karena yang kita jual produk pangan yang menjadi kebutuhan masyarakat luas,” jelasnya.
(RTG)