Exposenews.id, Manado – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara (Sulut) mencatat Kota Manado mengalami deflasi cukup dalam sebesar 0,81 persen sepanjang Februari 2022. Ini menandakan terjadi penurunan
Indeks Harga Konsumen dari 108,74 pada Januari 2022 menjadi 107,86 di Februari 2022.
“Perkembangan inflasi Kota Manado sampai dengan Februari 2022 sebesar -0,64 persen, sedangkan inflasi “year on year” yaitu sebesar 1,36 persen,” ketik BPS Sulut dalam keterangan resminya, Selasa (1/3/2022).
Dari 11 kelompok pengeluaran di Kota Manado, tiga kelompok pengeluaran mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,57 persen, kelompok transportasi sebesar 0,35 persen dan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,19 persen. Sementara, empat kelompok yang mengalami peningkatan indeks adalah kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,23 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,10 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,08 persen dan kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,01 persen.
Kelompok yang tidak mengalami perubahan indeks yaitu kelompok kesehatan, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya dan kelompok pendidikan.
Diterangkan BPS Sulut bahwa sumbangan inflasi untuk Februari 2022 sebesar -0,8100 persen, dengan sumbangan inflasi dari kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar -0,7825 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar -0,0113 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,0019 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,0102 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,0000 persen, kelompok transportasi sebesar -0,0413 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,000 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,0000 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,0000 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,0077 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,0066 persen.
“Komoditas yang memberikan sumbangan/andil deflasi terbesar terhadap Inflasi Kota Manado adalah angkutan udara sebesar 0,3619 persen. Diikuti minyak goreng sebesar 0,2651 persen, ikan cakalang/sisik sebesar 0,1961 persen, ikan deho sebesar 0,1100 persen, ikan oci sebesar 0,0827 persen, ikan malalugis/sorihi 0,0767 persen, telur ayam ras 0,0314 persen, ikan selar/tude 0,0255 persen, ikan tindarung 0,0189 persen, dan lemon sebesar 0,0172 persen,” tulis BPS Sulut.
Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan/andil inflasi terbesar adalah angkutan dalam kota sebesar 0,3201 persen, daging babi sebesar 0,0540 persen, cabai rawit sebesar 0,0277 persen, daun bawang sebesar 0,0186 persen, daging ayam ras
sebesar 0,0136 persen, sabun cair/cuci piring sebesar 0,0111 persen, ikan tuna 0,0103 persen, emas perhiasan sebesar 0,0093 persen, pizza sebesar 0,0078 persen dan terong sebesar 0,0068 persen.
(RTG)