Kemenkes Siapkan Dua Strategi Antisipasi Nakes Terjangkit Omicron

Ilustrasi penanganan covid
banner 120x600

Exposenews.id, Jakarta – Melonjaknya kasus COVID-19 akibat varian Omicron menjadi ancaman tersendiri bagi para tenaga kesehatan (nakes). Sebagai garda paling depan penanganan pasien, mereka menghadapi risiko tinggi untuk tertular.

Tingginya positivity rate pada kelompok nakes, menurut Kementerian Kesehatan dapat menyebabkan kondisi kontigensi hingga krisis tenaga kesehatan di rumah sakit. Karenanya, butuh pengaturan SDM (sumber daya manusia) yang tepat.

Ada dua strategi yang disarankan Kemenkes, yakni strategi internal dan eksternal. Strategi internal mencakup:

Pengaturan jadwal shift
Mobilisasi nakes dari unit lain untuk membantu layanan COVID-19
Penyediaan transportasi antar-jemput dan akomodasi staf
Mengurangi/menunda layanan non emergensi
Meningkatkan layanan telemedicine
Pelibatan dokter/nakes yang sedang isolasi mandiri tanpa gejala dalam pelayanan telemedicine
Penugasan khusus pada dokter yang bertugas di manajemen untuk membantu pelayanan (sebagai konsultan)
Mobilisasi dokter di luar Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) COVID-19 untuk membantu tatalaksana pasien di bawah supervisi DPJP
Meningkatkan kompetensi petugas dalam perawatan isolasi terutama isolasi intensif.

Sementara itu, strategi eksternal mencakup:

Mobilisasi relawan (Koas, PPDS)
Koordinasi dengan organisasi profesi dalam penyediaan tenaga cadangan
Mobilisasi tenaga kesehatan RS dari wilayah kasus COVID-19 rendah ke tinggi
Mobilisasi mahasiswa akhir di institusi pendidikan kesehatan terutama membantu administrasi
Mobilisasi nakes yang bertugas di non faskes/administrasi kesehatan untuk membantu merawat pasien COVID-19 dengan dipayungi regulasi izin praktik

Juru bicara vaksinasi Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi dalam siaran pers menyebut nakes yang terkonfirmasi COVID-19 baik asimptomatis atau gejala ringan dengan perbaikan gejala serta hilang demam lebih dari 24 jam tanpa obat, dapat kembali bekerja minimal 5 hari setelah gejala pertama muncul ditambah 2 kali pemeriksaan NAAT dengan hasil negatif selang waktu 24 jam.

Nakes dengan risiko kontak erat atau terpapar COVID-19 yang sudah mendapat dosis ke-3 dapat kembali bekerja setelah hasil negatif pada hari ke-2 setelah terpapar.

“Tenaga kesehatan yang sudah mendapat vaksin dosis ke 2 atau belum divaksin dapat kembali bekerja jika tes NAAT negatif pada hari ke 1-2 setelah terpapar dan dapat diulang pada hari ke 5-7 dan tetap bekerja dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” ucap dr Nadia.

(RTG)