Minyak Goreng di Manado Belum Satu Harga

Disperindag dan Polda Sulut pantau harga minyak goreng di ritel dan pasar tradisonal. Foto Ronald Ginting.

Exposenews.id, Manado – Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Utara bersama Polda Sulut dan Disperindag Kota Manado turun langsung ke pasar tradisional, ritel modern, dan agen untuk memantau harga minyak goreng. Dari pantauan tersebut didapati harga minyak goreng masih belum satu harga yakni Rp14.000 per liter.

Untuk harga di pasar tradisional masih berkisar di Rp20.000 per liter. Sementara di pasar ritel modern harganya sudah menerapkan harga Rp14.000 per liter sebagaimana yang ditetapkan pemerintah.

Kepala Dinas Perindag Sulut Edwin Kindangen mengakui harga masih belum sama. Ini lebih karena pedagang di pasar yang sudah mengambil harga tinggi di agen.

“Tadi kami tanyakan ke pedagang bahwa mereka beli dari agen di kisaran harga Rp360.000 sampai dengan Rp365.000 per galon (1 galon = 22 liter). Jadi pedagang jual ke konsumen masih Rp20.000 dengan keuntungannya Rp1.000,” kata Edwin di Pasar Pinasungkulan, Rabu (26/1/2022).

Kata Edwin persoalan harga ini akan dipecahkan dengan cara membenahi pendistribusian minyak gorengnya. Pasalnya untuk persediaan minyak goreng sampai dengan sejauh ini mencukupi kebutuhan.

“Distribusinya mesti dibenahi dengan harga diambil dari hulu,” sebut Kadisperindag Sulut.

Kadisperindag Sulut Edwin Kindangen turun ke pasar tradisional. Foto Ronald Ginting.

Dia turut mengingatkan warga agar jangan memborong mengingat stok minyak goreng cukup. Selain itu perlu menyikapinya dengan tenggang rasa satu dengan yang lainnya.

“Berikan kesempatan kepada orang lain untuk dapat di harga yg sama. Tenggang rasa lah satu dengan yang lain,” pungkas dia.

Sementara Dirkrimsus Polda Sulut Kombes Pol Nasriadi menuturkan harga minyak goreng saat ini masih penyesuaian. Tapi dia meminta agar pabrik atau distributor besar tidak menjual di harga tinggi.

“Kalau masih terapkan harga tinggi maka izinnya akan kita cabut,” ujar Nasriadi.

Nasriadi bilang saat ini agen tengah menghabiskan stok lama. Setelah itu stok baru akan diatur lagi harganya.

“Tapi jangan lama-lama supaya masyarakat tidak merasa harganya masih mahal,” tutupnya.

(RTG)

 

Exit mobile version