Manado  

Hanya Punya 10 Siswa, Guru SMP Kristen Tongkaina Ini Tetap Mengabdi Setulus Hati

SMP Kristen Tongkaina Manado. Foto Swingly Manderes.

Exposenews.id, Manado – Memberi tanpa pamrih, berjuang setulus hati. Kalimat sederhana ini tampaknya cocok untuk menceritakan perjuangan Ensli Karoles dan empat rekannya yang mengabdikan diri mengajar di SMP Kristen Tongkaina, Kota Manado.

Keputusan untuk tetap mengajar di sekolah itu mungkin bukanlah hal yang mudah bagi Ensli, pasalnya sekolah itu hampir saja tutup pada beberapa tahun yang lalu karena masalah pendanaan. Bahkan sekolah yang baru aktif kembali di Juni 2021 itu, kini hanya memiliki 10 siswa dan 5 pengajar.

Keteguhan hati Ensli dan kawan-kawan untuk tetap setia mendidik kesepuluh orang muridnya tak lain karena keinginan untuk mengabdi. Ensli mengatakan itu semua adalah bukti pengabdian untuk membangun kampung tercinta.

“Terlintas dalam benak kenapa kita memberikan yang terbaik di luar kampung sana, sementara di kampung sendiri kita tidak bisa membangun, jadi kalau bukan kita siapa lagi yang akan membangun kampung ini,” ungkap Ensli berkaca-kaca.

Guru SMP Kristen Tongkaina Ensli Karoles.

Hebatnya lagi, selama mengajar di sekolah tersebut, kelima tenaga pengajar sama sekali tak meraih rupiah sepeser pun. Bahkan SPP yang hanya sebesar Rp50.000 per murid itu dipergunakan untuk kepentingan renovasi sekolah.

“Pembayaran SPP itu dikenakan biaya Rp50.000 per bulan dan itu baru dimulai bulan oktober. Uangnya dialihkan untuk pembayaran tukang,” jelasnya kepada Exposenews.id, Kamis (25/11).

Bagi para pengajar, kemajuan sumber daya manusia di kampung mereka adalah hal yang pantas untuk diperjuangkan, sehingga dengan dukungan gereja di sekitar lokasi sekolah, mereka berkomitmen untuk tetap berjuang agar SMP Kristen Solagratia dapat terus berkembang.

“Semua komitmen tahun ini kita fighting untuk perbaikan di sekolah, kalau untuk perkembangan selanjutnya kami ada bantuan dari gereja GMIM Solagratia Tongkaina,” kata dia.

Dalam kondisi yang tidak mudah itu, rasa optimistis terus diemban Ensli dan kawan-kawan guna membangun masa depan cerah dari anak-anak di Tongkaina. Menurutnya, anak-anak juga layak mendapatkan pengajaran sebagaimana yang diamanatkan dalam undang-undang dasar (UUD 1945).

“Saya percaya bahwa segala sesuatu yang kami lakukan akan kembali ke kita juga, jadi kita komitmen melakukan yang terbaik,” imbuhnya.

Ensli dan rekan-rekan gurunya di SMP Kristen Solagratia kini berharap Pemerintah Kota Manado akan dapat melihat dan turut serta dalam membangun sekolah. Harapan besar itu jelas nyata mengingat sebelumnya pihak sekolah juga telah berjumpa dan menyampaikan keluh kesahnya di hadapan Wakil Wali Kota Manado, Richard Sualang.

(SM)

Exit mobile version