Gandeng Dua Kementerian, BI Gelorakan Siap QRIS di Pusat Perbelanjaan

Bank Indonesia gencarkan penggunaan QRIS di pusat perbelanjaan. Foto Ronald Ginting.

Exposenews.id, Manado – Bank Indonesia (BI) semakin gencar mensosialisasikan penggunaan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) kepada masyarakat. Seperti yang dilakukan di Manado Town Square 2, Jumat (5/11), BI menggandeng Kementerian Perdagangan, Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi Republik Indonesia, serta Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO).

Asisten Gubernur-Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Filianingsih Hendarta menuturkan BI ingin melakukan sesuatu yang besar untuk Indonesia. Salah satunya dengan menggencarkan penggunaan QRIS.

“Kita harus gelorakan terus Sehat Inovatif Aman Pakai (SIAP) QRIS guna pemulihan ekonomi nasional (PEN) di tengah pandemi Covid-19. Pasalnya sekarang ini pemulihan ekonomi nasional dapat berjalan dengan baik lewat digitalisasi dan vaksinasi,” kata Filianingsih di Mantos 2.

Dikatakan Filianingsih bahwa di 2020, Indonesia bertahan menghadapi pandemi, namun tahun ini Indonesia bangkit. Terbukti seperti yang kini dialami di Kota Manado sudah berada di PPKM Level 2.

“Kalau diumpamakan seperti olah raga tinju, sekarang ini kita harus keluarkan pukulan jab maupun upper cut. Kemarin itu sudah kita lakukan Gernas BBI dan BWI, nah sekarang ini kita bekerjasama dengan kemendag dan mall dengan menggencarkan penggunaan QRIS dalam bertransaksi,” jelas dia kepada semua yang hadir.

Filianingsih Hendarta,
Asisten Gubernur – Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI. Foto Ronald Ginting.

Dikatakannya bahwa WHO merekomendasikan sebisa mungkin jangan menggunakan uang tunai, dan TTM (tanpa tatap muka).Penggunaan QRIS yang secara nirsentuh, memungkinkan masyarakat untuk bertransaksi secara digital tanpa melalui sentuhan.

“QRIS juga sangat fleksibel untuk ditampilkan di berbagai media, seperti terminal Point of Sale (POS), lanyard, akrilik, struk yang dicetak, bahkan dapat pula dikirimkan melalui image kepada pembeli untuk dibayarkan secara tanpa tatap muka, sehingga sangat cocok untuk diimplementasikan di pusat-pusat perbelanjaan,” imbuhnya.

“Berkat dukungan semua pihak, Puji Syukur, sejak 1 November 2021, QRIS telah digunakan lebih dari 12 juta merchant di seluruh Indonesia, sebagaimana telah diumumkan oleh Gubernur Bank Indonesia. Apresiasi setinggi-tingginya saya sampaikan kepada seluruh stakeholders, baik Pemerintah Daerah, PJP, Asosiasi, dan pihak-pihak lainnya atas sumbangsihnya dalam memperluas akseptasi QRIS, khususnya di wilayah Kota Manado dan Sulawesi Utara,” sambungnya.

Akseptasi QRIS yang kian meningkat semenjak diluncurkan pada 17 Agustus 2019, menunjukkan bahwa QRIS telah menjadi pilihan bagi masyarakat sebagai alat pembayaran yang aman, khususnya di masa pandemi. Di tengah pandemi COVID-19, fokus implementasi QRIS dilakukan secara tematik, salah satunya pada sektor perdagangan ritel.

“Meskipun di tengah pandemi, kegiatan perdagangan ritel tetap harus berjalan guna memenuhi kebutuhan vital, Untuk itu, penyediaan QRIS di lingkungan pusat perbelanjaan, pasar, dan toko-toko barang kebutuhan pokok menjadi solusi di era new normal. Pusat-pusat perbelanjaan di Manado dan Sulawesi Utara harus sudah siap menjawab kebutuhan masyarakat untuk dapat bertransaksi dengan aman tanpa takut terpapar virus COVID-19,” ungkapnya lagi.

Oleh karena itu, pada kegiatan Kick Off Piloting Program Pasar dan Mall SIAP QRIS, dapat dimanfaatkan sebagai momentum untuk mempersiapkan pasar dan pusat perbelanjaan memasuki era new normal. Ini supaya masyarakat tidak takut untuk kembali melakukan kegiatan transaksi dengan tatap muka.

“QRIS yang praktis dan higenis serta memiliki biaya MDR yang paling rendah dibandingkan pembayaran non tunai lainnya telah mendorong banyak merchant di sektor ritel menggunakan QRIS. Kami di Bank Indonesia beserta seluruh 46 Kantor Perwakilan BI di seluruh Indonesia, termasuk Kantor Perwakilan BI Provinsi Sulawesi Utara, bersama 68 PJP berkomitmen akan terus membantu memperluas akseptasi digital, salah satunya memfasilitasi elektronifikasi pembayaran menggunakan QRIS di pusat-pusat perbelanjaan,” tutup dia.

Piloting implementasi QRIS ini dilakukan di 51 pasar dan 45 pusat perbelanjaan se-Indonesia.

Wamendag Jerry Sambuaga kunjungi tenan di Mantos memeriksa penggunaan QRIS.

Sementara, Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia Jerry Sambuaga mengapresiasi BI yang sudah membuat program dengan Kemendag untuk memaksimalkan penggunaan QRIS. Menurutnya itu merupakan bentuk konkret.

“Kita berusaha seluruhnya menggunakan QRIS supaya menaati protokol kesehatan. Kami selalu siap mendukung tercapainya penggunaan QRIS secara optimal,” tandas Jerry.

“Kalau sekarang sudah 12 juta merchant, ke depan kita targetkan bisa 50 juta. Kalau boleh semua yang bertransaksi dengan QRIS dapat diskon atau cashback,” kata Jerry sambil menambahkan menggunakan QRIS itu sehat.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Odo RM Manuhutu Deputi Bidang Koordinator Pariwista dan Ekraf Kemenko Marves RI, Asisten Gubernur, Kepala Departemen Regional Bank Indonesia Dwi Pranoto, Kepala KPw BI Sulut Arbonas Hutabarat, Ketua Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) Budihardjo Iduansjah, Penyedia Jasa Pembayaran di Wilayah Manado, Pengelola serta para tenant di Mantos, dan sejumlah undangan lainnya.

(RTG)

Exit mobile version